Menhan: Di Dunia, Kemenhan yang Nggak Ada Intelijen Cuma Kita

Menhan: Di Dunia, Kemenhan yang Nggak Ada Intelijen Cuma Kita

Ferdinan - detikNews
Rabu, 08 Jun 2016 20:21 WIB
Foto: Menhan di acara Haul Taufiq Kiemas (Ari Saputra/detikfoto)
Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pentingnya intelijen pertahanan di kementeriannya. Badan intelijen ini disebut Ryamizard membantu mengetahui situasi pertahanan negara.

"Coba cari di dunia yang Kemenhan yang nggak ada intelijen cuma kita. Cuma kita bodohnya," kata Ryamizard kepada wartawan usai acara haul Taufiq Kiemas di Jalan Teuku Umar, Jakpus, Rabu (8/6/2016).

Ryamizard kembali mengulang jawaban yang sama saat ditanya soal realisasi termasuk tumpang tindih keberadaan intelijen Kemenhan dengan BIN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenhan yang nggak ada intelnya itu cuma kita," ujarnya.

Sebelumnya Ryamizard mengatakan saat ini Kemenhan tidak memiliki lembaga intelijen. Kondisi ini bermula ketika dipisahkannya Kemenhan dengan ABRI pasca reformasi tahun 1998.

"Sejak reformasi, dulu ABRI dengan kementerian (pertahanan) jadi satu. Kemudian dipisah. Dengan dipisah, ini ada kekosongan," ujar Ryamizard di Aula Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/6).

Kekosongan yang dimaksud Ryamizard, Kemenhan selalu mendapatkan informasi menyangkut pertahanan dari ABRI. Padahal, idealnya dalam satu negara seharusnya ada empat lembaga intelijen.

(fdn/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads