"Pelaku harus diadili," kata ayah Pratu Galang, Sugiono, kepada detikcom di rumahnya, Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Selasa (7/6/2016).
"Semoga bapak pimpinan TNI ikut merasakan dan bertindak tegas. Pelakunya harus dihukum," tambah pensiunan TNI AD ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia rutin menelepon, hanya bercanda, ngobrol banyak," ungkap Sugiono.
Pratu Galang semasa hidup (Foto: Repro Dok Foto Keluarga) |
Tak diketahui motif pengeroyokan terhadap Pratu Galang. Berdasarkan keterangan saksi, polisi mengatakan awalnya korban kongko di Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (7/6) malam untuk berkumpul dengan komunitas motor CS. Minggu dini hari, ia pulang dan dicegat gerombolan bermotor di Jl Rajawali, perbatasan Bandung-Cimahi. Prajurit baret merah itu meninggal dengan 4 luka tusuk di punggung.
Polda Jawa Barat bekerja sama Kodam III/Siliwangi untuk menyelidiki kasus ini.
(trw/trw)












































Pratu Galang semasa hidup (Foto: Repro Dok Foto Keluarga)