Berdasarkan keterangan polisi, awalnya Pratu Galang nongkrong bersama teman-teman komunitas motor Honda CB di Jl Asia Afrika Kota Bandung, Sabtu (6/6) malam. Setelah itu, MInggu dini hari, dia dan teman-temannya berpencar pulang.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Jl Rajawali (batas Kota Bandung dan Cimahi), Pratu Galang dicegat oleh sekelompok orang bermotor. Dia mendapatkan 4 luka tusuk di punggung dan ditolong warga sekitar. Belum sempat mendapatkan perawatan optimal, prajurit TNI itu mengembuskan nafas terakhir. Jenazah dibawa ke Ponorogo dan dimakamkan keesokan harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya," kata Sugiono dengan raut sedih.
Menurut Sugiono, tidak ada hal aneh sebelum ada kabar anaknya tewas dikeroyok. Juga ada tidak masalah pada diri Pratu Galang. "Pelaku harus dihukum," tambah Sugiono yang merupakan pensiunan TNI ini.
Polda Jawa Barat bekerja sama Kodam III/Siliwangi masih menyelidiki kasus ini. Belum diketahui, apa sebenarnya motif gerombolan bermotor itu menganiaya hingga menewaskan prajurit TNI AD tersebut. (trw/trw)











































