Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Sutarmo mengungkap peralatan untuk mencurangi takaran itu terdiri dari stabilizer power supply, 3 buah komponen khusus yang dipasang di masing-masing dispenser dan alat pengendali jarak jauh atau remote control.
"Stabilizer power supply ini disimpan di bawah meja di lantai 2 di kantor SPBU tersebut. Alat ini bisa disetel ON/OFF dengan menggunakan remote control," kata Sutarmo kepada detikcom di ruangannya, Selasa (7/6/2016).
![]() |
Stabilizer power supply ini tersambung kabel ke komponen khusus yang dipasang di dispenser. Kabel stabilizer power supply dari lantai 2 ini dipasang di underground.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menggunakan alat khusus tersebut, namun takaran yang tertera di displey di dispenser tidak berubah. "Kami juga belum mengetahui persis bagaiamana mekanisme alat ini, tetapi kemungkinan dia memperlambat arus keluar bensin sementara display masih tetap sama, sehingga takaran berkurang," paparnya.
Adapun bensin yang berkurang ini sekitar 1 liter dari 20 liter yang dikeluarkan untuk konsumen. Alat tersebut juga terpasang di 3 dispenser yang menyediakan nozzle untuk BBM jenis premium, pertamax, pertalite dan solar.
"Mereka sudah satu tahun melakukan kecurangan ini dengan keuntungan sekitar Rp 3,2 miliar dalam satu tahun," pungkasnya. (mei/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini