Hubungan PDIP dan Ahok begitu mesra setelah kemenangan di Pilgub DKI 2012 silam. Setelah Ahok memutuskan keluar dari Gerindra, Ahok sudah seperti kader PDIP saja, begitu dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan saat Joko Widodo terpilih jadi presiden, Ahok membahas wagubnya langsung dengan Megawati, akhirnya disepakati Ahok berduet dengan Djarot Saiful Hidayat melanjutkan pemerintahan di DKI pasca Jokowi terpilih jadi presiden tahun 2014 silam.
Saat isu Pilgub DKI mulai menghangat, PDIP membuka pintu akan mengusung Ahok di Pilgub DKI. Demikian pula Ahok mulai menyebut Djarot Saiful Hidayat sebagai kandidat cawagubnya. Sementara di luar itu teman Ahok mulai mengumpulkan KTP dukungan untuk mengusung Ahok lewat jalur independen. Dari sinilah prahara dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu hubungan Ahok dan PDIP berjarak, tak jarang elite PDIP melontarkan kritik pedas ke Ahok. Namun sebenarnya Ahok masih punya hubungan baik dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Terakhir, Ahok mengungkap kedekatannya dengan Mega, sembari membuka pintu rujuk dengan Djarot. Pernyataan Ahok ini dianggap oleh elite PDIP sebagai sinyal Ahok 'menyerah'. Elite PDIP malah bersuara lantang meminta Ahok minta maaf sebelum "kembali ke jalan yang benar".
Sadar isu ini jadi persoalan, Ahok pun mengakhiri isu itu dengan menegaskan dirinya mantap maju di jalur independen. Namun isu terlanjur liar. Sampai Ahok memutuskan untuk mengungkap isi pertemuan terakhirnya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Iya, ketemu biasa aja kan," kata Ahok saat ditanya di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).
Pertemuan itu berlangsung pada akhir pekan ini. Ahok menyebut salah satu yang dibahas adalah mengenai Pilgub DKI 2017. "Bahas macam-macam juga, bahwa saat ini (saya) independen. Wong, sudah ngumpulin 1 juta (KTP), mau dibatalin gimana?" kata Ahok.
Lewat pernyataan itu Ahok ingin menegaskan bahwa dirinya sudah mantap di jalur independen. Seolah Ahok sudah tak ingin lagi dianggap 'mengemis cinta' PDIP seperti isu yang dimainkan elite PDIP belakangan ini.
"Itu dari dulu emang udah begitu kok ngomongnya sama aku. Dari dulu-dulu dari zamannya habis reformasi aku juga enggak masuk PDIP. Tapi yang jelas saya orangnya Bu Mega," ucap dia.
Sebenarnya bukan Ahok saja yang sudah tak sudi mengemis dukungan ke PDIP. PDIP pun sudah memastikan tak akan mengusung calon independen di Pilgub DKI mendatang. PDIP kini tengah menjajaki koalisi besar dengan PKS-Gerindra-PKB-PAN, dan lainnya untuk memperkuat sistem kepartaian, bahasa lain untuk melawan calon independen.
"Kita menegaskan semuanya harus lewat jalan kepartaian kan buat kami. Itu kan prinsip," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor pendidikan PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
Lalu apakah ujung 'balada cinta' antara Ahok dan PDIP ini? (van/nrl)











































