Muhammad Ali dan Impiannya Untuk Bertanding di Timur Jauh

Mengenang Muhammad Ali

Muhammad Ali dan Impiannya Untuk Bertanding di Timur Jauh

Rini Friastuti - detikNews
Senin, 06 Jun 2016 12:27 WIB
Foto: Action Images / MSI/File Photo
Jakarta - Kedatangan Muhammad Ali ke Indonesia dalam pertandingan melawan Rudi Lubbers pada tahun 1974 disebut merupakan pelipur lara Ali, setelah kalah dari petinju baru Ken Norton pada tahun 1973.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan majalah Muda Mudi edisi 13 Oktober 1973, promotor Raden Soemantri saat itu disebutkan gelisah setelah kekalahan Ali yang terakhir dari Norton. Walau sempat mendapat pertentangan dari sang manajer Herbert Muhammad,
namun kekhawatiran itu sirna setelah Ali tetap pada pendiriannya untuk datang ke Indonesia.

Saat itu Ali berkata, "My dreams will come true if I can visit the Far East (impian saya akan terjudu apabila bisa mengujungi timur jauh)," ujar Ali saat didatangi Soemantri di kediamannya bulan Mei 1973.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekadnya itulah yang akhirnya mengantarkan Ali ke Indonesia dalam sebuah pertandingan kelas berat tanpa gelar di Gelanggang Olahraga Senayan (sekarang Stadion Gelora Bung Karno). Saat itu, ribuan masyarakat Jakarta berduyun-duyun menyaksikan petinju asal AS tersebut bertanding. Karcis pertandingan yang di banderol dengan harga Rp 1000 hingg Rp 27.500 habis terjual.
Poster pertandingan Ali vs Lubbers

Pertandingan ini juga menjadi ajang pemanasan bagi pemilik nama asli Cassius Clay itu untuk membalas dendam terhadap rival beratnya, Joe Frazier. Sebelumnya, Ali mesti menyerahkan sabuk gelar juara kelas berat kepada Frazier pada 8 Maret 1971 di New York, Amerika Serikat.
Karcis Pertandingan Ali vs Lubbers

Sebelum duel melawan Lubbers, Ali sesumbar akan meng-knockout petinju Belanda itu di ronde kelima. Tapi pada kenyataannya, Lubbers mampu bertahan hingga 12 ronde tapi Ali keluar sebagai juara dengan kemenangan angka mutlak.

(rni/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads