Kapolres Kepulauan Seribu AKBP John Weynart mengatakan, pada Rabu, 23 Maret 2016 lalu, sebuah kapal kayu penangkap ikan KM Cahaya Laut dihantam ombak di perairan Mesuji, Lampung. Kapal itu membawa awak sebanyak 10 orang.
"KM Cahaya Laut tersebut milik orang Bangka. Tempat sandarnya di Muara Angke, dan awak kapal berasal dari Jawa Tengah," kata John Weynart dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 1 bulan lalu kapal tersebut ditemukan nelayan telah karam di seputaran perairan yang dangkal di dekat Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu dengan posisi tegak. Tiang kapal muncul sedikit di atas air. Diperkirakan kapal itu terbawa arus bawah sekitar 30 mil dari lokasi tenggelam," jelas John.
Selanjutnya, kata John, pada Kamis, 2 Juni 2016, kapal tersebut ditarik oleh KM Anugerah 1 dan KM Anugerah 2 milik Indera Loka, pemilik kapal karam tersebut. Pada tanggal 3 dan 4 Juni 2016, dilakukan upaya pengangkatan oleh Azis dari kawasan Muara Baru. Pengangkatan ini atas permintaan Indera Loka, pemilik kapal tersebut. Selanjutnya kapal itu dibawa ke Muara Angke.
"Pada saat olah TKP kapal tersebut, telah ditemukan 3 jenazah yang berada di salah satu kamar kapal yang seluruhnya tidak dapat dikenali, sudah menjadi tengkorak. Namun salah satunya berhasil teridentifikasi sebagai jenazah Anggi. itu diketahui dari celana hitam yang dipakainya. Sementara itu, 1 korban belum ditemukan sampai dengan saat ini," kata John.
Nama awak kapal yang hilang pada saat kejadian itu adalah Wahyu, Dede, Tomo, dan Anggi. Berikut ciri-ciri 3 jenazah yang ditemukan:
1. Satu jenazah menggunakan baju kaos warna kuning dan bercelana pendek warna hitam.
2. Satu jenazah tanpa menggunakan baju dan bercelana pendek jeans.
3. Satu jenazah tanpa menggunakan baju dan bercelana pendek warna hitam.
John mengatakan, untuk selanjutnya pihak kepolisian akan mengambil keterangan saksi pengurus kapal dan awak yang selamat serta melakukan identifikasi terhadap jenazah.
"Jenazah kita kirim ke RSCM. Selanjutnya kita menghubungi pihak keluarga awak yang hilang untuk melakukan identifikasi," terang John.
(jor/mad)











































