Keduanya tiba di Singapura, pada Sabtu (4/6) kemarin. Akibat dicegah Imigrasi, seharusnya mereka kembali ke Jakarta malam itu juga. Namun penerbangan terakhir ke Jakarta malam itu sudah tak ada. Akhirnya, Amalia dan Richard harus menunggu penerbangan berikutnya.
"Saya sempat ditahan 12 jam tapi ditahan dalam hal ini bukan berarti sesuatu yang serius. Tapi emang yang pada dasarnya kalau kita nggak bisa balik pada hari itu, kita harus balik pada penerbangan selanjutnya," terang Amalia saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah sebagai konsekuensinya acara tetap berjalan dengan lancar tapi dengan syarat saya tidak bisa masuk," tegasnya.
Insiden ini menjadi pelajaran bagi Amalia dan para aktivis di Teman Ahok. Dia akan memperbaiki lagi terkait masalah komunikasi dengan pihak setempat. "Tapi akhirnya kan masyarakat dan acaranya juga berhasil, sukses banget, mereka juga berhasil mendatangkan sekitar 100 orang WNI, dan bazaar festival itu juga berhasil," paparnya.
Singgih Widiyastono, salah seorang rekan keduanya menambahkan, mereka mendapat kabar ada status Amalia dan Richard di Singapura sebagai 'unwanted person'. Sedianya, mereka akan dipulangkan malam tadi, namun karena proses adminsitrasi, akhirnya batal.
"Akhirnya mereka dimasukan ruang isolasi tidak boleh ada kegiatan apapun, HP ditahan. Degan beberapa orang yang bermasalah juga di ruang isolasi itu. Adminstrasi berbelit, mereka harus menandatangi surat perjanjian tidak ada kegiatan apapun, kegiatan yang mengganggu stabilitas negara, politik," papar Singgih. (mad/mad)











































