"Pukul 22.30 WIB air tiba-tiba masuk kayak tsunami, langsung masuk ke dalam rumah, jadi kami tanpa persiapan apa-apa," ujar Susi, warga RW 11 kepada detikcom di lokasi kejadian, Minggu (5/6/2016).
Akibat banjir tersebut beberapa peralatan elektronik miliknya rusak seketika. "Freezer dan kulkas saya rusak semua," kata Susi yang juga memiliki warung di rumahnya ini.
Tanggul darurat dari karung pasir yang dibuat warga secara swadaya (Foto: Muhammad Fida/detikcom) |
Ada 2 RW yang terkena imbas banjir rob akibat jebolnya tanggul Muara Angke, yakni RW 2 dan RW 11. Namun RW 11 lah yang terkena imbas paling parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi mengaku tak berencana untuk evakuasi karena dia yakin banjir akan segera surut dalam waktu dekat. Seperti diketahui, banjir terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, dan mulai berangsur surut menjelang tengah malam.
Kondisi Jalan di sekitar tanggul Muara Angke yang jebol (Foto: Muhammad Fida/detikcom) |
Heru, warga RW 11 lainnya juga menceritakan hal serupa. Pedagang ikan asin ini mengaku harus merelakan garam miliknya terbuang sia-sia akibat banjir yang datang secara tiba-tiba.
"Garam habis semua tersapu banjir, airnya kencang kayak kali. Sepeda motor saya sempat tenggelam," kata Heru.
Genangan air yang tadi malam sempat memasuki rumah warga, pagi ini terus berangsur menyusut. Saat ini seluruh warga sekitar lokasi banjir tampak sibuk membersihkan rumah masing-masing.
Jalan di sekitar tanggul Muara Angke yang jebol tadi malam (Foto: Muhammad Fida/detikcom) |
(rni/bag)












































Tanggul darurat dari karung pasir yang dibuat warga secara swadaya (Foto: Muhammad Fida/detikcom)
Kondisi Jalan di sekitar tanggul Muara Angke yang jebol (Foto: Muhammad Fida/detikcom)
Jalan di sekitar tanggul Muara Angke yang jebol tadi malam (Foto: Muhammad Fida/detikcom)