Jelang Ramadan, Pedagang Kembang Raup Untung Tinggi

Jelang Ramadan, Pedagang Kembang Raup Untung Tinggi

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Sabtu, 04 Jun 2016 16:17 WIB
Jelang Ramadan, Pedagang Kembang Raup Untung Tinggi
Foto: Pedagang kembang di TPU Karet Bivak (Edward/detikcom)
Jakarta - Keuntungan pedagang kembang di tempat pemakaman umum (TPU) meroket menjelang Ramadan. Untung yang diraup pedagang kembang bisa dua kali lipat.

Pantauan, Sabtu (4/6/2016), kios pedagang kembang di TPU Karet Bivak ramai 'diserbu' peziarah. Peziarah membeli dua hingga tiga kantong kembang tabur. Tak hanya di dalam pemakaman, lapak pedagang kembang musiman juga meramaikan areal luar TPU Karet Bivak.

Ziarah membawa kembang sudah jadi tradisi muslim di Indonesia. Hal itu juga membuat masyarakat sekitar beralih profesi. "Ya Alhamdulillah penghasilan mulai naik dari biasanya. Kalau hari biasa paling cuma dapat untung Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Tapi kalau sudah jelang puasa bisa naik jadi Rp 60.000 sampai Rp 90.000 per hari," ujar pemilik kios kembang di TPU Karet Bivak, Isa (53).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Isa, sekantong kembang biasanya dibandrol Rp. 3.000. Kini, harga kembang melonjak menjadi Rp 5.000 per kantong.

"Soalnya kalau kayak gini sudah rada susah untuk membeli kembang. Banyak juga pedagang musiman yang ikut jualan kembang. Saya sendiri ngambil dari Pondok Rangon kalau hari biasa paling dijual Rp 25.000 per bungkus besar. Begitu jelang puasa atau lebaran harganya bisa jadi Rp 75.000 per bungkus," papar Isa yang mengaku tetap dapat untung dua kali lipat.

Lain halnya dengan pedagang kembang yang memiliki kios. Pedagangan musiman mengaku pendapatannya tidak sebagus tahun lalu.

"Dibanding tahun lalu sekarang lebih sepi, ini saya baru jualan dari pagi belum habis juga kembangnya. Makanya saya gabung dengan jualan minuman dan kopi," ujar Yati pedagang kembang musiman.

Dikatakan Yati, pendapatannya turun akibat menjamur lapak pedagang kembang musiman. "Takutnya kalau ngambil lebih nggak laku. Kalau kembangkan sehari aja kalau nggak laku bisa busuk. Beda dengan air mawar nggak bakal bisa busuk," pungkasnya. (edo/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads