"Federasi karate dari negara-negara anggota ASEAN dan merespon positif pencalonan FORKI dan dalam Kongres SEAKF di Port Dickson Malaysia pencalonan FORKI (Indonesia) dapat diterima secara aklamasi. Itu menggambarkan bahwa semua delegasi yang mewakili Federasi Karate di negara-negara anggota ASEAN berharap bahwa saya sebagai Sekjen yang baru diharapkan mampu menjadi perekat sinergitas antar negara ASEAN dalam rangka mengembangkan olahraga Karate di kawasan," jelas Agus, Sabtu (4/6/2016).
Menurut Agus, ada harapan dari Federasi Karate di negara-negara anggota agar SEAKF mampu membangun sinergitas federasi karate se-Asean untuk saling meningkatkan kualitas dan prestasi atlit, pelatih, manager dan wasit karate dalam persiapan menghadapi 3 perhelatan kompetisi olahraga SEA Games 2017 di Kualalumpur, lalu Asian Games di Jakarta, dan Olimpiade 2020 di Yokohama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyampaikan dirinya adalah Ketua Umum perguruan karate tertua di Indonesia yang berpusat di Ciparay Kabupaten Bandung. Sebagai penyandang Sabuk Hitam DAN VI dan Ketum Pengurus Besar Bandung Karate Club 2014-2018, dia percaya bahwa pendidikan dan pelatihan beladiri seperti karate adalah sarana penting untuk membangun karakter anak didik.
"Yaitu membangun jiwa ksatria para karateka agar jujur, disiplin dan senantiasa berani membela kebenaran. Ketiga sifat ksatria Karateka ini sangat kita butuhkan utk membangun karakter anak bangsa," tegas dia.
"Dapat saya laporkan juga dari Port Dickson bahwa pencapaian Tim Karateka Indonesia pada hari pertama The 5th SEAKF Tournament di Port Dickson Malaysia ini so far sangat baik karena telah 3 emas, 3 perak dan 5 perunggu. 3 kali Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bergema mengiringi naiknya Sang Saka Merah Putih dan penganugerahan Medali Emas kepada Atlet Indonesia. Sangat membanggakan," tutup dia. (dra/dra)











































