Dalam rapat itu, Anies menerima laporan bahwa keberadaan kelompok teroris di Poso, membuat banyak guru meninggalkan sekolah-sekolah mereka. Laporan ini baru pertama kali diterima Anies.
"Di sana lebih kepada ada kebutuhan guru karena banyak guru meninggalkan sekolah karena khawatir (dengan kelompok Santoso)," ucap Mendikbud Anies Baswedan di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka khawatir dengan sekolah di sana tidak berjalan baik, punya efek anak tidak sekolah, situasi terganggu, dan lain-lain," tuturnya.
"Kami belum ada laporan (data rinci). Ini justru kami diundang karena teman-teman yang beroperasi di sana melihat perlu ada perhatian soal ini, dan ada beberapa pondok di sana yang berpotensi mendukung (kelompok Santoso). Tapi kalau pondok itu di Kemenag," imbuh Anies.
Anies mengatakan sebetulnya saat ini guru bukan lagi pegawai Kemendikbud, tapi pegawai pemerintahan daerah. Jadi atasan guru bukan dinas pendidikan, tapi kepala daerah. Meski begitu, Anies akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kita langsung akan follow up, cek di lapangan dari sisi Dikbud apa saja yang terjadi. Apa benar guru meninggalkan sekolah, harus dicek. Status saya saat ini menerima laporan, nanti akan diverifikasi," kata Anies. (miq/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini