Ahok Menepis Kegalauan

Panasnya Pilgub DKI

Ahok Menepis Kegalauan

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 03 Jun 2016 16:05 WIB
Ahok Menepis Kegalauan
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta - Seolah ingin menepis kegalauannya menghadapi Pilgub DKI, Basuki Thajaja Purnama (Ahok) langsung menegaskan dirinya mantap maju Pilgub DKI dari jalur independen. Benarkah keputusan Ahok ini sudah final?

Sinyal kegalauan memang dilontarkan Ahok sendiri. Ahok menyebut Heru Budi Hartono yang akan berdampingan dengan dirinya di Pilgub DKI mengaku berat di panggung politik. Tak hanya itu, belakangan Ahok juga membuka pintu rujuk dengan Djarot Saiful Hidayat yang pernah diajaknya berduet namun kandas karena Teman Ahok tak menghendaki jagoannya maju lewat jalur parpol.

Teman Ahok lah yang membuat pasangan Ahok-Heru dan mengumpulkan KTP dukungan untuk mengusung keduanya lewat jalur independen. Kini KTP dukungan sudah hampir sejuta, namun Ahok justru melempar sinyal bimbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat Ahok memutuskan bakal maju lewat jalur independen itu rumor santer PDIP menjauh. Namun Ahok terus 'menghibur diri' dengan menyebut hubugannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri baik-baik saja. Namun nyatanya PDIP sampai kini menegaskan tak akan mendukung calon kepala daerah dari jalur independen.

Kini saat Ahok memberi sinyal bimbang, elite PDIP ramai-ramai menyindir Ahok. Sejumlah elite PDIP menyarankan Ahok gentle dan mengaku salah telah meninggalkan PDIP, sebelum ia kembali ke jalan yang benar. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sendiri menegaskan bahwa kalau Ahok mau kembali maka harus menempuh jalur kepartaian, mendaftar menjadi cagub dari PDIP. Tak ada pintu kembali bagi Ahok kalau masih ngotot dengan jalur independen.



Hasto menyebut itu adalah prinsip PDIP dan tidak bisa ditawar. Pada saat bersamaan, PDIP DKI mulai menjajaki koalisi penguatan parpol dengan Gerindra, PKS, PKB, PAN, dan lainnya. Mereka menyatukan semangat melawan deparpolisasi, melawan cagub DKI yang maju lewat jalur independen. Namun bukan berarti Ahok terpojok, karena masih ada NasDem dan Hanura yang menyatakan mendukung Ahok tanpa syarat, bahkan tak meminta kursi cawagub.

Mesti tak dalam posisi terpojok, nyatanya Ahok memilih mengakhiri drama ini. Ahok seolah ingin menepis kegalauannya menghadapi Pilgub DKI. Ahok menegaskan dia akan maju lewat jalur independen.

"Kalau diusung parpol, itu yang saya bilang sedikit tidak enak sama Teman Ahok yang sudah berjuang setengah mati," ujar Ahok saat diwawancara di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016).

Namun tetap saja Ahok mengungkit tiket 'mobil mewah' dari PDIP yang sudah di genggaman Ahok untuk maju Pilgub DKI "Kalau saya, saya bilang, saya lebih memilih Teman Ahok. Enggak enak kan, orang sudah berjuang setengah mati. Dari awal kan saya sudah tahu PDIP kasih, dan saya juga bilang ke Teman Ahok kalau dapat satu juta (KTP dukungan) ya sudah, berarti kalian berjuang benar, saya ikut, enggak keluar biaya. Sebenarnya dari dulu juga sudah dapat (dukungan PDIP)," sambungnya.

Bersamaan dengan pernyataannya yang menutup 'mulutnya' sendiri yang pernah bicara ingin 'rujuk' dengan Djarot, Ahok juga menutup isu soal Heru yang mengaku berat menghadapi Pilgub DKI. Ahok menegaskan dia akan tetap bersama Heru di Pilgub DKI.

"Saya pikir Pak Heru enggak akan mengundurkan diri deh," kata Ahok.

"Kalau mengundurkan diri kan Pak Djarot susah masuk. Kan itu harus diisi dua nama," kata Ahok mengacu pada formulir dukungan KTP untuk dirinya yang diklaim Teman Ahok sudah mencapai 923.793 KTP dukungan.

Lalu apakah pernyataan klarifikasi Ahok ini benar-benar menutup rumor kegalauan Ahok jelang Pilgub DKI? (van/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads