Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima konfirmasi penolakan secara langsung dari Luhut. Sehingga belum ada alasan untuk tidak mencantumkan nama Luhut di Dewan Kehormatan.
"Pak Luhut silahkan di sana, karena itu di dewan kehormatan. Kita tetap memang sampai hari ini belum ada konfirmasi. Tetapi pada waktu mau diumumkan hari Senin lalu itu, Pak Luhut menyampaikan akan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Presiden," kata Idrus Marham di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, (2/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk posisi Nusron Wahid sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia I (Sumatera dan Jawa), Idrus menyatakan tidak ada masalah. Sebagai informasi, Nusron saat ini masih memiliki jabatan lain di pemerintahan yaitu sebagai Kepala BNP2TKI
"Saya kira semua itu nanti, semua. Tapi sebelumnya pada waktu itu kita tanya Pak Nurson Wahid katanya sudah bicara dengan Presiden, saya kira dianggap penjelasan Pak Nusron tidak ada masalah," kata Idrus.
Sebelumnya diberitakan, Luhut telah menyatakan penegasannya untuk menolak jabatan di Dewan Kehormatan Partai Golkar.
"Nggak. Saya sudah bilang mundur. Nggak mau. Terima kasih kepada Golkar saya ditawarkan itu dan diumumkan," ujar Luhut di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2016).
Penolakan Luhut telah disampaikan langsung kepada Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Luhut tak bisa menjabat di partai karena masih mengabdi untuk Negara sebagai Menko Polhukam.
"Tadi pagi saya sudah resmi beritahu kepada ketum Golkar, saya masih ngurusin pekerjaan saya. Jadi saya tidak ikut di situ," ujarnya.
(erd/erd)