Rasio jumlah napi dan kapasistas yang ada di Lapas Gorontalo tersebut mencapai 200 persen. Yasonna mengatakan bahwa penyebab utamanya karena pemerintah kekuarangan uang. Namun, ia tidak akan melakukan pemindahan napi seperti di Bali.
"Melebihi sedikit saja. Ya itu kalau dibandingkan yang lain kan ada (melebihi kapasitas hingga) 400-500 persen, jadi itu aman-aman aja itu. Tapi seharusnya tidak boleh begitu. Kita kekurangan uang untuk itu," ujar Yasonna di Pusdiklat BPK, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Yasonna mengatakan situasi lapas tersebut sudah terkendali sejak kemarin. Semua napi sudah masuk ke dalam blok masing-masing. Ketika dilakukan razia, ditemukan beberapa senjata tajam yang berasal dari alat-alat kebersihan di lapangan. Menurutnya napi-napi yang melakukan pelanggaran hukum sudah dibawa ke Polda Gorontalo untuk diproses. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini