Melongok Ruang Kerja Fadli Zon yang Dilengkapi Sofa, Kasur dan Kursi Pijat

Melongok Ruang Kerja Fadli Zon yang Dilengkapi Sofa, Kasur dan Kursi Pijat

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 01 Jun 2016 16:26 WIB
Foto: Elizabeth Elza
Jakarta - Ruang kerja Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjadi perbincangan karena terdapat kasur hingga kursi pijat di dalamnya. Lalu seperti apa sebenarnya isi ruang kerja Fadli di DPR?

Ruangan kerja Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Senayan, Jakarta, memang cukup besar. Meski besar, bukan suasana 'mewah' yang terlihat melainkan kenyamanan.

Di dalam ruangannya, terdapat meja kerja yang cukup besar. Furniture dari bahan kayu menjadi dasar dinding ruangan. Ada yang dibuat untuk rak, tapi ada juga yang dijadikan kabinet menyimpan buku-buku koleksi Fadli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di meja Fadli, terdapat telepon rumah yang cukup canggih. Dua layar komputer yang cukup besar bertengger di meja kerja Fadli, salah satunya bermerk Apple.

Dekorasi ruangan kerja Fadli didominasi benda-benda seni. Mulai dari ukiran, lukisan, keris, hingga wayang. Belum lagi hiasan seni lainnya.

Terdapat sofa kulit yang cukup besar tempat Fadli menerima tamu. Meski begitu, satu set meja dan kursi lain juga diletakkan di dalam ruang kerjanya itu.

"Ini kursi juga lama, dari zamannya Pak Priyo. Semuanya. Nggak ada yang saya ubah," ungkap Fadli saat detikcom berkunjung ke kantornya, Rabu (1/6/2016).

Jendela kaca Fadli cukup besar. Sehingga saat gordyn dibuka, cahaya matahari akan masuk ke dalam dan menghangatkan ruangan. Di dekat jendela itu, ada dua buah layar TV besar.

Belakangan, sebuah ruangan yang ada di dalam kantor Fadli menjadi pembicaraan. Ruang istirahat tersebut berisikan kasur busa dengan dipan kayu. Meja makan kaca dengan 5 kursi kayu juga diletakkan di dalam ruangan ini. Di dalam ruang istirahat Fadli, juga terdapat ruangan lagi untuk salat.

Tak hanya itu, di ruang istirahat Fadli juga terdapat lemari pakaian dan juga kursi pijat. Meski mengaku jarang menggunakannya, politisi Gerindra itu mengaku membawa kursi pijatnya dari rumah.

"Tidak ada yang saya ubah di sini, kecuali saya bawa karpet sendiri, saya bawa wayang, keris, dan lukisan," tutur Fadli.

"Oh iya, kalau ini saya bawa dari rumah saya," lanjut dia.

Fadli menyatakan, ruangan yang cukup besar hanya dimiliki pimpinan DPR. Anggota DPR hanya memiliki ruangan yang kecil, bahkan tidak sesuai dengan aturan.

"Anggota DPR ruangannya terlalu kecil. Padahal ada UU bangunan. Di dalam UU Bangunan, harusnya anggota DPR, ruangannya itu setara eselon I adalah 120 meter persegi. Sekarang anggota kita berapa (ukuran kantornya)? Cuma 6X6 meter jangan-jangan," beber Fadli.

Ia pun membandingkan kantornya dengan para pejabat negara lain. Seperti menteri dan Gubernur BI yang disebut Fadli punya ruangan yang jauh lebih besar dari pada dirinya.

"Kalau ruangan (pimpinan) DPD mungkin lebih besar, lihat saja. Wakil ketua DPD kalau nggak salah 1,5 lebih besar dari ini. Ini termasuk yang paling kecil. Apalagi ruangan Ketua DPD besar banget, ruangan Ketua MPR, waduh besar banget. Ruangan menteri apalagi," tutup Fadli.

(ear/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads