Peneror Kantor Pertamina Ditangkap, Pelaku Karyawati Pertamina yang Sakit Hati

Peneror Kantor Pertamina Ditangkap, Pelaku Karyawati Pertamina yang Sakit Hati

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 01 Jun 2016 14:00 WIB
Peneror Kantor Pertamina Ditangkap, Pelaku Karyawati Pertamina yang Sakit Hati
Pelaku peneror Pertamina/ Foto: Pelaku peneror Pertamina/Angling/detikcom
Semarang - Pelaku teror peledakan dengan sasaran kantor Pertamina MOR IV Jateng-DIY di Jalan Thamrin Semarang berhasil dibekuk oleh tim Resmob Polrestabes Semarang dan Resmob Polda Jawa Tengah. Pelakunya ternyata seorang perempuan pegawai koperasi Pertamina.

Perempuan tersebut tiba di Mapolrestabes Semarang sekira pukul 12.45 WIB untuk diperiksa. Pelaku ternyata merupakan Pegawai Koperasi Pertamina Persada IV yang kantornya juga berada di Jalan Thamrin. Ia bernama Nurul Fazri (32), warga Greenwood Semarang.

Nurul mengaku nekat mengirim SMS ancaman akan meledakkan kantor Pertamina karena sakit hati dituduh mencuri uang Rp 25 juta yang dibawanya setahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sakit hati dituduh mencuri uang Rp 25 juta. Saya SMS ketua koperasi Pak Suban. Intinya saya kesal," kata Nurul di lobi Mapolrestabes Semarang, Rabu (1/6/2016).

Ia kemudian menjelaskan bahwa uang yang dimaksud sama sekali tidak digunakan dan dia sudah berusaha menyelesaikan secara kekeluargaan serta menyerahkan uang yang dimaksud. Namun menurut Nurul, hal itu ditolak dan justru menjadi omongan di kantor.

"Saya sudah berusaha selesaikan secara keluargaan tapi ditolak. Tapi di kantor diomongin, jadi setiap ketemu orang kantor diomongin. Saya sudah punya itikad baik. Saya tidak pakai uang itu, mau saya kembalikan tapi ditolak, di kantor saya juga sudah dipojok-pojokkan," pungkasnya.

Pelaku peneror Pertamina


Nurul merasa jengkel karena selalu jadi bahan omongan, sehingga pagi tadi ia nekat membeli nomor baru dan mengirim SMS ke ketua Koperasi Pertamina Persada IV sekitar pukul 07.30 WIB. Isi SMS berkaitan dengan ancaman akan meledakan kantor Pertamina MOR IV.

"Saya kirim SMS saking pusingnya. Saya lupa isinya bagaimana," aku Nurul.

Usai mengirim SMS dan membuang sim card, ternyata Nurul tetap masuk kantor dan ikut ketika ada evakuasi di kantornya terkait SMS ancaman tersebut. Namun tidak butuh waktu lama pelaku dibekuk polisi. Saat ini polisi masih memintai keterangan yang bersangkutan. (alg/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads