Di Simposium Peringatan Hari Pancasila, MUI: Tiada Maaf Bagi PKI!

Di Simposium Peringatan Hari Pancasila, MUI: Tiada Maaf Bagi PKI!

Rina Atriana - detikNews
Rabu, 01 Jun 2016 10:37 WIB
Foto: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Seni dan Budaya Ahmad Cholil/ Rina/detikcom
Jakarta - Ancaman kebangkitan PKI menjadi salah satu tema yang dibahas dalam simposium nasional memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Balai Kartini. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Seni dan Budaya Ahmad Cholil Ridwan memberikan testimoni bagaimana mengerikannya Indonesia pada masa di mana PKI aktif berkegiatan.

Cholil menceritakan, kala itu beberapa tokoh Islam masuk daftar target PKI untuk dibunuh. Sampai akhirnya pada tahun 1957, perkumpulan ulama se-Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunis dilarang.

"1957 saya ketahui bahwa ada berita di Palembang ulama Indonesia berkumpul mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunisme haram, umat Islam yang mengikuti ideologi komunis dianggap murtad," ujar Cholil dalam simposium nasional 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain' di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PKI adalah partai haram yang telah difatwakan, dilarang pula perkawinan seorang muslim dengan keluaga PKI," imbuh Pimpinan Ponpes Husnayain itu.

Cholil mengatakan, Islam dan Pancasila adalah hal yang tak dapat dipisahkan. Islam adalah Pancasila yang bersifat universal.

"Sesungguhnya hidup adalah akidah dan jihad. Ideologi adalah akidah, akidah adalah ideologi. Jihad adalah perang, perang yang sebenarnya adalah perang ideologi," ujar Cholil.

"Kalau ada usulan untuk Indonesia minta maaf kepada PKI, maka saya katakan 'tiada maaf bagimu'. Kalau engkau (PKI) berani bangkit, lawannya satu, jihad!," lanjutnya yang disambut oleh teriakan takbir seisi ruangan.

"Allahu akbar! Allahu Akbar!"

Hadir dalam simposiun ini Mantan Wapres Try Soetrisno, Letjen TNI. (Purn) Sayidiman Soerjohadiprodjo, Habieb Riziek, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, dan sejumlah tokoh lainnya. (rna/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads