"Program keluarga harapan ini dari kehamilan, bayi, balita, sampai SMA. Kenapa dari kehamilan? Karena 63% penyebab disabilitas itu gizi buruk pada saat janin dalam kehamilan," kata Khofifah saat berkunjung ke kantor detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2016).
Khofifah memberi contoh sejumlah daerah yang memprihatinkan. Ada sebuah desa di Ponorogo, ada satu desa yang IQ warganya sangat rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gizi buruk saat ini masih jadi persoalan di Indonesia. Mensos mencatat saat ini Indonesia masih nomor lima di dunia untuk gizi buruk.
Karena berbagai pertimbangan itu Mensos merancang program keluarga harapan (PKH). Target utamanya adalah keluarga sangat miskin.
"Disisir dari KSM adalah keluarga sangat miskin, sekarang kita catat ada 3,5 juta orang. Jadi KSM yang hamil mendapatkan 1,2 juta, empat kali cair dalam setahun, penerima PKH adalah perempuan karena hanya perempuan yang hamil," ujar Mensos sembari menyisipkan candaan.
"Untuk SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA Rp 1 juta. Semua empat kali cair dalam setahun," katanya.
Namun ada syarat tambahan. "Kita mempersyaratkan mereka, misalkan KSM kalau hamil berhak dapat previlege ini kalau memeriksakan kehamilan sampai empat kali, anak sekolah tidak boleh bolos lebih dari 15 persen nanti ada yang mengawasi," terang Mensos.
KSM mendapatkan kartu PKH dan sebenarnya berhak juga mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. "Kartu Indonesia Pintar cair satu kali setahun. Bulan Juni ini cair," imbuhnya.
Mensos yakin program ini akan berhasil dan efektif untuk memerangi kemiskinan. (van/aan)











































