Anggota korps baju coklat lainnya, siap siaga menjaga, sambil tetap ramah menyapa mereka yang hendak hadir di acara. Tak butuh waktu lama, tamu undangan tiba. Wajah-wajah familiar terlihat sumringah.
Ruang Rupatama pagi itu memang ada yang spesial: serah terima jabatan (sertijab) Kepala Badan Reserse dan Kriminal yang lama, Komjen Pol Anang Iskandar kepada Irjen Pol Ari Dono Sukamto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi pemimpin itu serupa dengan bendera: meski ia berada di atas, ia tetap dihormati karena sebenarnya bendera itu selalu melihat ke bawah. Itu yang mesti dilaksanakan terhadap bawahan. Tanpa bawahan, tak ada pemimpin, tak ada keberhasilan. Dan saat keberhasilan atas kerja dan kinerja tercipta, selalu ingat, harus diulangi serta direplikasi di mana pun. Paradigma ini yang harus terus tumbuh dan menjadi fokus dalam menjalankan tugas" papar Anang.
Masih terkait paradigma, Anang juga menitipkan tuah khususnya. Ia melihat bahwa sudah waktunya kembali ke jiwa asal korps baju coklat.
"Semua kejahatan mesti dipilah, jangan disamaratakan. Kecuali kejahatan tanpa korban langsung, victimless crime. Untuk itu segera dilakukan dengan sungguh-sungguh sertifikasi penyidik dan membentuk jabatan fungsional penyidik dengan melakukan percepatan realisasi kebijakan, menyiapkan anggaran lalu implementasikam" ungkap Anang.
Berdasarkan data, beberapa kasus sudah berhasil terungkap oleh Bareskrim Polri. Mulai dari kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang; tindak pidana perdagangan orang dan satwa liar; kejahatan dunia maya; pemalsuan yang merugikan daya saing produk nasional hingga persoalan narkotika.
![]() |
Selain itu juga beberapa kebijakan telah dilakukan mulai dari mengawal pembangunan dari 225 proyek nasional; optimalisasi pajak hingga dana desa.
Secara eksternal, kerjasama lintas instansi dan negara juga sudah berhasil terjalin erat. Sebut saja kerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia dan Kepolisian Federal Amerika untuk menghalau sindikat perdagangan manusia; kerjasama menciptakan keamanan di perbatasan antar negara kawasan ASEAN hingga kerjasama menghalau kejahatan lintas negara dengan banyak negara.
Dengan data itu, Anang berharap agar penerusnya melebihi dirinya. Ia membuka sedikit rahasia pencapaiannya. "Penegak hukum harus menyejahterakan masyarakat, jangan menyengsarakan," bebernya.
Untuk itu, masih kata Anang, ia menitipkan penuntasan kasus-kasus yang sudah masuk selama ia menjabat.
"Selesaikan kasus yang ditinggalkan dan lakukan pengawasan kepada penyidik. Tentunya tanpa membuat gaduh karena ini terkait juga dengan perekonomian bangsa dan negara. Karenanya, tetap letakkan hati sebagai panglima penuntasan kasus," kata Anang.
Matahari semakin tinggi, seremoni serah terima akhirnya usai. Anang Iskandar kini resmi pensiun memimpin Badan Reserse dan Kriminal Polri. (idh/dra)












































