Simposium Waspadai Ancaman PKI Digelar untuk Selamatkan Pancasila dan NKRI

Simposium Waspadai Ancaman PKI Digelar untuk Selamatkan Pancasila dan NKRI

Jabbar Ramdhani, - detikNews
Senin, 30 Mei 2016 17:43 WIB
Foto: Jabbar/detikcom (Letjen Purn TNI Kiki Syahnakri
Jakarta - Simposium nasional akan kembali digelar atas respons isu kebangkitan PKI. Tema yang diusung dalam simposium ini adalah "Mengamankan Pancasila dari Bahaya PKI dan Ideologi Lain".

Ketua pelaksana acara, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mengatakan bahwa simposium ini bertujuan menyelamatkan Pancasila dan NKRI. Hal ini diucapkannya di konferensi pers Simposium dan Apel Akbar yang dilaksanakan di Dewan Dakwah Indonesia, Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat.

"Inti dari simposium ini ialah menyelamatkan Pancasila dan NKRI dari paham yang tidak jelas itu. Yang penting, seluruh komponen bangsa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman Pancasila, yang ingin menggangu pembangunan nasional. Kedua, perlunya ke depan mengangkat kembali pendidikan Pancasila baik formal, informal dan nonformal," ujar Kiki kepada wartawan, Senin (30/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiki melanjutkan, ide simposium ini berangkat dari keprihatinan atas memusarnya Pancasila sebagai ideologi negara. Ia melihat, belakangan waktu muncul fenomena kebangkitan PKI.

Hal itu dikatakannya, ditandai dengan adanya beberapa festival, maraknya penggunaan atribut palu arit, adanya petisi untuk menghancurkan Monumen Pancasila Sakti oleh Shinta Miranda dan adanya kelompok yang menyanyikan lagu "Genjer-Genjer" pada festival sastra di TIM.

Simposium ini akan digelar pada 1-2 Juni nanti, bertempat di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Kiki mengaku juga akan turut mengundang pihak yang sebelumnya sudah menggelar Simposium Penyelesaian Tragedi '65 yang sevelumnya sudah dilakukan.

"Nanti Kontras akan diundang, Imparsial diundang, Agus Widjojo diundang, YPKP juga. Bejo Untung juga. Kita lihat, mereka akan datang juga," ujar Kiki.

Simposium ini akan digelar dengan membahas PKI dalam lima aspek, yaitu ideologi, kesejarahan, agama dan konstitusi. Seperti simposium sebelumnya, pada simposium ini akan dihasilkan satu rekomendasi.

Nantinya rekomendasikan tersebut akan dibahas kembali dengan rekomendasi yang sudah dihasilkan sebelumnya.

"Waktu Pak Luhut datang ke PPAD (Persatuan Pernawirawan Angkatan Darat), kita usulkan untuk ditahan dulu hasil simposium yang kemarin. Nanti digabungkan dengan rekomendasi ini. Kami kedua panitia sudah siap untuk duduk bersama berdialog untuk finalisasi rekomendasi," ujar Kiki.

Setelah simposium selesai digelar, pihak yang terlibat dalam acara ini akan menggelar Apel Siaga Nasional pada Jumat (3/6) siang bertempat di Monumen Nasional, Jakarta. Pihak yang terlibat dalam rangkaian acara ini dipelopori oleh Gerakan Bela Negara, berbagai ormas berlandaskan Pancasila, ormas Islam dan berbagai organisasi purnawirawan TNI-Polri. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads