Kejutan yang dimaksud adalah soal adanya pergantian salah satu pengurus dari formatur yang sudah diumumkan sebelumnya.
"Akan ada kejutan, nanti ditunggu saja," ungkap Yorrys di Kantor DPP Golkar di Jl Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai rancangan awal SC yang disahkan di Munas kemarin, pengurus harian kurang lebih 75. Tapi karena ada pemikiran dasar-dasar munaslub yang berlandaskan rekonsiliasi, berkeadilan, dan demokratis, ada akomodir," ujar Yorrys.
"Dia akan bengkak. Tapi tidak seperti dulu. Nggak akan lebih dari 160. Sekitar 150-an," lanjutnya.
Soal jabatan waketum dari hasil munas yang rencananya akan dihapuskan dan diganti dengan jabatan Ketua Bidang Koordinator, Yorrys mengatakan nantinya akan diubah kembali saat Rapimnas Golkar nanti.
"Soal waketum itu redaksional. Cerita awal itu dulu 2 opsi, kita buat struktur shadow. Kalau ketum tetap menjadi ketua fraksi, maka ada ketua harian. Kalau tidak mau lagi ketua fraksi cukup itu, dan dibantu waketum," jelas Yorrys.
Saat munaslub, menurutnya ada kesalahan dalam pembahasan di Komisi A sehingga permasalahan tersebut terabaikan. Ada kesalahpahaman yang nantinya akan diubah saat Rapimnas.
"Sebenarnya saya yang usul, karena kita sudah mendukung Pemerintah, kenapa tidak disamakan dengan Pemerintah. Ada 4 menko, dianggap SC itu ketua koordinator. Tapi sudah diperbaiki," tuturnya.
"Satu minggu setelah lebaran kita akan rapimnas, menghasilkan untuk keputusan-keputusan. Termasuk itu," imbuh Yorrys.
Saat ini Kantor DPP Golkar sudah dipenuhi oleh para kader dan sedang menunggu sang Ketum, Setya Novanto, untuk memberikan pengumuman. Mantan caketum Golkar Airlangga Hartarto sudah hadir di lokasi.
Selain itu sejumlah politisi Golkar yang telah hadir adalah Muladi, Tantowi Yahya, dan Nurul Arifin. Selain itu juga ada Agun Gunandjar serta Robert Kardinal yang saat pengumuman formatur diangkat sebagai bendahara umum. (ear/tor)











































