Bertempat di lantai 5, kegiatan ini cukup menarik animo masyarakat untuk belajar membatik. Para pengunjung disediakan kain putih berukuran 30x30 cm. Kemudian mereka diberikan canting dan malam untuk menggambarkan pola di atasnya.
"Saya tadi sempat ditutorin, tapi malamnya menetes terus karena saya kurang sabar dan pengen cepat selesai. Padahal ini sudah yang kedua," ujar salah satu pengunjung, Bekti di lokasi, Minggu (29/5/2016).
Adanya acara ini, Mimin merasa senang. Karena dapat mengajak anak berlibur tapi tidak kehilangan sisi edukatif. Ia juga dapat mengenalkan cara budaya kepada anaknya.
"Senang, ada acara edukatif. Muatannya bagus. Mengenakan budaya kepada anak. Apalagi acaranya menyenangkan," ujar Mimin.
Sebagai tutor, hadir empat orang dari Museum Tekstil. Salah satunya yang paling sibuk adalah Tri. Ia bertugas menerima kain yang sudah dikreasikan oleh pengunjung.
Tri bertugas mewarnai, sebelumnya di kain putih sudah dibuat pola menggunakan lilin malam. Atau juga menggunakan kelereng jika ingin menggunakan teknik celup. Tri menyediakan 3 warna kepada para pengunjung.
"Disediakan warna merah, biru dan ungu. Acara mulai dari pukul 13.00 WIB tadi. Cukup ramai yang datang. Ada yang mencoba sampai lima kali, ada yang empat kali," ujar Tri sembali mencelupkan kain ke dalam pewarna. (rvk/rvk)