Kadispen Lantamal IV Mayor Josdy Damopoli, mengatakan, kapal Coast Guard Cina tersebut hanya membayangi saja. Kapal patroli Cina itu tidak berani mendekat bahkan mengganggu proses pengejaran KRI Oswald terhadap kapal nelayan Cina Gui Bei Yu.
"Kejadian seperti ini sudah 2 kali. Dulu pernah juga dibayangi kapal Coast Guard bahkan mereka mendekat. Namun waktu itu yang mengejar (kapal ikan Cina) adalah kapal kecil, kapalnya KKP. Kalau sekarang mereka mungkin tidak berani ganggu karena ini yang turun frigate," ujar Josdy saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (29/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait coast guard Cina melakukan aksi shadowing, pihak TNI AL tidak mempermasalahkan selama tidak mengganggu.
Petugas lalu menggeledah kapal nelayan Cina tersebut. Petugas TNI AL tidak mendapatkan perlawanan.
"Mengenai apa saja isi muatannya di kapal itu saat ini masih dalam pemeriksaan," ucapnya.
![]() |
Peristiwa penangkapan berawal pada Jumat (27/5), pukul 13.30 WIB KRI Oswald Siahaan-354 berpatroli di Natuna dan melihat ada tindakan mencurigakan di radarnya. Petugas mendekati lokasi yang mencurigakan dan menemukan kapal ikan Cina Gui Bei Yu 27088.
Setelah diberikan tembakan peringatan, kapal Cina itu akhirnya menyerah. Dari hasil proses pemeriksaan sementara, kapal ikan tersebut diduga melakukan penangkapan ikan di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) tanpa dilengkapi dokumen yang sah menurut hukum. Berdasarkan temuan tersebut kapal dan semua ABK yang berjumlah 8 orang dan muatannya ditarik menuju Pangkalan Angkatan Laut Natuna Ranai guna proses pemeriksaan sesuai hukum yang berlaku.
(rvk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini