Rektor UMM, Fauzan mengatakan bahwa Badrodin memiliki hubungan khusus dengan Muhammadiyah. Ayah Badrodin yakni Ahmad Haiti merupakan salah seorang ulama Muhammadiyah di Jember, Jawa Timur.
Badrodin mengakui, UMM telah sukses menjadi kampus unggulan yang disegani secara nasional. "Sebagai kampus swasta, (UMM) termasuk yang maju pesat. Harus dijaga terus agar tetap menjadi kebanggaan semuanya," kata Badrodin dalam orasinya di Hall UMM Dome, Malang, Jawa Timur Sabtu (28/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk itu, Badrodin mengajak wisudawan untuk bisa berkreasi dan berinovasi di era media sosial. Ia menyebut masyarakat saat ini, khususnya kalangan muda sebagai digital native di mana seluruh elemen hidupnya bersentuhan langsung dengan teknologi.
"Masyarakat ini menggeser pre digital age, yakni masyarakat yang hampir sama sekali tidak mengenal teknologi, serta digital immigrant, yakni masyarakat peralihan yang separuh usianya hidup dalam perkembangan teknologi dan mengikutinya," paparnya.
Ia berharap, era ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kalangan akademisi dengan cara-cara yang positif. Di Indonesia, Badrodin mengungkap, belakangan ini marak bermunculan efek negatif sosial media dalam betuk kejahatan digital atau cyber crime.
"Sekarang media sosial sudah mengalahkan televisi dan koran. Masyarakat beralih mendapatkan berita dari portal-portal online. Konten yang dimuat sangat variatif, sedangkan validitasnya juga beragam. Hal ini bisa mengundang kejahatan di dunia maya," papar Badrodin.
Selepas orasi, Jenderal Badrodin dikukuhkan sebagai keluarga kehormatan UMM melalui penyematan jas almamater oleh Ketua Badan Pembina UMM, Prof Abdul Malik Fadjar.
Dalam wisuda kali ini juga dilakukan penandatanganan naskah kerjasama (MoU) dengan tiga pihak serta penyerahan secara simbolis piala penghargaan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof Suprapto.
Penghargaan ini menandai UMM sebagai kampus swasta terbaik di Jawa Timur. UMM selalu meraih piala AKU selama sembilan tahun beruntun, yaitu sejak dirilis pada 2008 hingga 2016.
Sementara itu penandatanganan MoU dilakukan UMM dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk program Education USA, Konsul Jenderal China untuk pendirian China Corner di UMM, serta Komandan Lanud Abdurrahman Saleh untuk pengembangan tanaman herbal.
"Penandatanganan ini menandai perluasan dan penguatan kemitraan UMM dengan berbagai pihak. Sebelum ini, kita baru saja menjalin kerjasama dengan Kyungdong University Korea, mendirikan UMM Corner di Thailand, menjajaki riset bersama dengan Polandia, dan perluasan kerjasama dengan Uni Eropa," kata Fauzan.
Sedangkan dengan pihak dalam negeri, kerjasama juga dijalin erat dengan beberapa Pemda, perusahaan swasta, asosiasi-asosiasi, serta kampus-kampus lain.
Fauzan optimis melalui kerjasama ini UMM akan menjadi kampus yang memiliki jaringan luas di tingkat global. "Kita harus menjadi aktor globalisasi, jangan menjadi obyeknya saja," tuturnya. (bal/fjp)












































