Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah mengaku sudah bertemu dengan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Dari Dirjen Perkeretaapian itulah didapat jawaban bahwa JPO di Stasiun Tanjung Barat itu bisa disambung. Namun mengenai waktu pembangunan belum bisa dipastikan.
"Dengan Dirjen Perkeretaapian saya bilang tolong ini (JPO) disambung karena di atas kereta api. Secara teknis kami nggak paham. Ini kan tadinya nggak nyambung seharusnya nyambung Pak Dirjen mengatakan seharusnya bisa. Dia cuma bilang apakah bisa dilaksanakan tahun ini dianggarkan tahun ini kalau memang nggak bisa dianggarkan ya tahun depan," kata Andri kepada wartawan usai peresmian Portal S di trotoar RSCM jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan membayar JPO. Karena dia kan harus masuk stasiun. Makanya untuk mengantisipasi itu saya minta sama pak dirjen memang agak susah juga. kita sulit membedakan mana yang mau naik atau enggak. itu kan peron," kata Andri.
Adapun untuk membangun JPO harus melalui penganggaran terlebih dulu. Bila tahun ini tak bisa, kemungkinan JPO baru bisa dibangun 2017 nanti.
"Nah itu dia yang saya bilang sabar. Sulit kan, seumpamanya saya hanya minta kepastian karena kalau memang bukan dirjen perkeretaapian yang bangun, biar kami saja yang bangun tapi memang desain segala macamnya dari mereka tapi memang mereka sudah menjanjikan mereka yang bangun tajun ini targetnya," papar Andri. (erd/erd)