Dishub DKI Sudah Bertemu Dirjen Perkeretaapian Bahas JPO Berbayar di Tj Barat

Dishub DKI Sudah Bertemu Dirjen Perkeretaapian Bahas JPO Berbayar di Tj Barat

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 28 Mei 2016 15:08 WIB
Menyeberang di JPO ini Harus Bayar Rp 2 Ribu (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Terpisahnya dua jembatan penyeberangan orang (JPO) oleh Stasiun Tanjung Barat di Jakarta Selatan membuat warga yang hendak menyeberang harus membayar Rp 2 ribu. Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta sudah meminta Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk menyambung JPO tersebut.

Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah mengaku sudah bertemu dengan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Dari Dirjen Perkeretaapian itulah didapat jawaban bahwa JPO di Stasiun Tanjung Barat itu bisa disambung. Namun mengenai waktu pembangunan belum bisa dipastikan.

"Dengan Dirjen Perkeretaapian saya bilang tolong ini (JPO) disambung karena di atas kereta api. Secara teknis kami nggak paham. Ini kan tadinya nggak nyambung seharusnya nyambung Pak Dirjen mengatakan seharusnya bisa. Dia cuma bilang apakah bisa dilaksanakan tahun ini dianggarkan tahun ini kalau memang nggak bisa dianggarkan ya tahun depan," kata Andri kepada wartawan usai peresmian Portal S di trotoar RSCM jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andri meminta warga masyarakat bersabar karena memang sulit untuk memberikan kepastian. Dan selama JPO belum tersambung memang kalau masuk stasiun harus membayar.

"Bukan membayar JPO. Karena dia kan harus masuk stasiun. Makanya untuk mengantisipasi itu saya minta sama pak dirjen memang agak susah juga. kita sulit membedakan mana yang mau naik atau enggak. itu kan peron," kata Andri.

Adapun untuk membangun JPO harus melalui penganggaran terlebih dulu. Bila tahun ini tak bisa, kemungkinan JPO baru bisa dibangun 2017 nanti.

"Nah itu dia yang saya bilang sabar. Sulit kan, seumpamanya saya hanya minta kepastian karena kalau memang bukan dirjen perkeretaapian yang bangun, biar kami saja yang bangun tapi memang desain segala macamnya dari mereka tapi memang mereka sudah menjanjikan mereka yang bangun tajun ini targetnya," papar Andri. (erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads