Menengok Cantiknya Kebun E-Park di Banyuwangi

Menengok Cantiknya Kebun E-Park di Banyuwangi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 28 Mei 2016 13:05 WIB
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Banyuwangi - Menikmati pemandangan bunga yang berwarna-warni dan hijaunya dedaunan yang ada di E-Park Banyuwangi Berkebun menjadi obat mujarab melepaskan penat. Bagaimana kondisi E-Park tersebut?

E-Park itu letaknya dekat dengan Gelanggang Olahraga (GOR) Tawang Alun di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi. Saat detikcom berkunjung, Sabtu (28/5/2016), begitu masuk E-Park ini, pengunjung akan dimanjakan dengan tanaman hias berupa bonsai di sebelah kiri, dan deretan meja dan kursi yang apik di sebelah kanan.
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Di atas meja dan kursi itu juga tergantung bola-bola lampu. Baru memasuki lingkungan kebun saja sudah terasa hawa sejuk dan angin sepoi-sepoi yang menyentuh di kulit.

Tak hanya itu, sejauh mata memandang kebun itu memang tertata rapi dan asri. Pengunjung akan disambut dengan gerbang melengkung yang dirambati oleh tanaman dan tanaman bunga bougenville berwarna-warni serta tanaman kubis, padi dan beraneka macam jenis lainnya.
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Di dalam kebun juga dapat dijumpai satu balai besar yang biasa digunakan untuk pertemuan dan pelatihan bagi warga yang ingin belajar cara berkebun. Tak hanya itu ada juga tiga saung yang terletak di areal kebun yang berdiri di tepi sungai.
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Bila duduk di saung ini pengunjung dapat menikmati warna-warni bunga yang bermekaran atau pemandangan sawah yang berbatasan dengan kebun. Sekadar duduk santai saja mata anda akan dimanjakan oleh aneka pemandangan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi Arief Setiawan saat ditemui di lokasi menjelaskan jika E-Park ini terbuka bagi masyarakat yang ingin belajar berkebun. Tak ingin Banyuwangi menjadi gersang, dia pun menyebarkan semangat 'urban farming' bagi masyarakat perkotaan.

"Di sini ruang masyarakat berpartisipasi. Kami mengusung motto ekologi, edukasi dan ekonomi dan menyebarkan semangat 'urban farming' di masyarakat perkotaan. Meski tak memiliki lahan semua bisa dimanfaatkan untuk berkebun," ujar Arief, Selasa (16/5/2016).
Foto: Kepala DKP Banyuwangi Arief (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Arief menjelaskan bila botol-botol air kemasan atau kantung plastik pun bisa menjadi pot untuk ditanami. Dia pun mengusulkan warga yang tak memiliki banyak lahan untuk menanam dengan cara vertikal dengan menggunakan rangka besi atau metode gantung dan media pot. Petugas dari DKP akan sangat senang membantu memberikan tips bercocok tanam bagi warga perkotaan.

"Kami tidak memungut biaya, tapi untuk yang ingin belajar berkebun dipersilakan membawa peralatan sendiri atau mengganti sekadarnya. Di sini sudah banyak dijadikan rujukan, seperti rombongan ibu-ibu Dharma Wanita Pasuruan bahkan ibu Bupati Muarabungo juga kunjungan ke sini," ujarnya.

Di sisi timur dari E-Park ini ada greenhouse khusus tanaman anggrek dan hidroponik. Sayangnya saat detikcom berkunjung ke lokasi hanya ada satu spesies anggrek yang mekar dan tanaman hidroponik yang baru saja dipanen. Arief menjelaskan kebunnya melayani permintaan bibit tanaman sebagai upaya penghijauan.
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)

"Baru saja kami mendistribusikan 250 ribu bibit pohon sengon, gembilina, trembesi, sirsat, asem, pete, akasia, durian ke semua desa dan kecamatan, koramil dan perguruan tinggi di Banyuwangi," bebernya.

Tak berhenti di sini, kebun milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini rupanya juga sudah diperluas hingga ke sisi timur GOR. Di lokasi itu terdapat beberapa green house yang digunakan untuk pembibitan selon (semangka melon) dan mesem (melon semangka).
Foto: Semangka Melon (Aditya Mardiastuti/detikcom)

Di sisi baratnya juga terdapat sebuah rumah adat suku Using yang dikelilingi taman. Meski masih dalam proses penataan, Arief optimis kebun ini turut menyumbang Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota Banyuwangi.

"Tadinya di sini lokasi pembuangan sampah, tidak terawat dan kotor sekarang sudah lumayan bisa dinikmati dan dikunjungi. Semoga bisa menularkan urban farming di areal perkotaan bagaimana pemanfaatan lahan terbatas dan menambah nilai ekonomi bagi keluarga," tandasnya.
Foto: E-Park Banyuwangi (Aditya Mardiastuti/detikcom)
(adf/miq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads