Seperti yang terlihat, Jumat (27/5/2016) hari ini, Jalan Tanah Baru mulai diperbaiki. Sejumlah titik mulai diturap.
Salah satu titik yang diturap adalah lokasi jatuhnya angkot ke sungai pada Selasa (24/5) baru. Petugas Pemkot Depok mulai menyusun batu untuk membuat turap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik lain yang belum diperbaiki (Lamhot/detikcom) |
Perbaikan ini menandakan Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad menepati janjinya. Pada Rabu (25/5) lalu, Idris berjanji untuk segera memperbaiki jalan itu.
"Siap, akan saya arahkan teman-teman di dinas untuk segera evaluasi dan rencanakan perbaikan di lokasi tersebut," kata Idris kepada detikcom, Rabu (25/5/2016).
Jalan Tanah Baru yang terletak di kecamatan Beji, Depok, menghubungkan Jalan Moh Kahfi I dan II, Jakarta Selatan, dengan Jalan Raya Sawangan, Depok. Lalin di jalan dua lajur ini memang tak sepadat Jalan Margonda, namun bisa dikatakan cukup ramai karena merupakan daerah permukiman warga.
Jalan Tanah Baru retak dan rawan longsor (Lamhot/detikcom) |
Lajur Jalan Tanah Baru yang mengarah ke Jakarta Selatan dekat dengan rumah warga. Sedangkan di lajur yang mengarah ke Sawangan, pinggir jalannya adalah sungai. Nah, sayangnya pinggir jalan itu, di banyak titiknya, tak memiliki pembatas dengan sungai. Akibatnya, sejumlah mobil, kebanyakan angkot, nyemplung ke sungai itu.
Kejadian terbaru, Selasa (24/5) tadi malam, angkot 105 tercebur ke sungai itu saat hujan deras. Untungnya angkot itu tak membawa penumpang, sopirnya juga bisa diselamatkan.
Berdasarkan catatan detikcom, kejadian angkot jatuh ke sungai itu sudah ramai diberitakan sejak tahun 2008. 8 November 2008, angkot dengan trayek yang sama, yaitu 105, jatuh ke sungai di dekat Samara Residence, tak jauh dari lokasi jatuhnya angkot semalam.
Lihat: Foto-foto Jalan Tanah Baru Depok
8 Tahun setelahnya, kejadian serupa masih terjadi. Seorang saksi mata di lokasi jatuhnya angkot semalam, Anto, mengatakan setidaknya sudah ada 5 mobil yang nyemplung dalam beberapa bulan terakhir.
"Angkot 105 udah tiga, taksi satu, 03 satu. Udah sering di sini. Namanya juga jalan enggak ada pembatasnya," ujar Anto yang diwawancara semalam di lokasi jatuhnya angkot, Selasa (24/5/2016).
Tak ada pembatas dengan sungai (Toriq/detikcom) |
Seorang warga Tanah Baru lainnya, Heri, menyebut jalan itu mengerikan. "Itu jalannya ngeri. Apalagi kalau malam, penerangan minim. Meleng sedikit bisa jatuh. Ngeri lah," ujar Heri, warga Tanah Baru yang tinggal di Jl M Ali, Depok, Rabu (25/5/2016).
Di sepanjang Jalan Tanah Baru ini juga tampak banyak retakan-retakan. Bahkan ada pula bagian jalan yang longsor ke sungai dan hanya diberi pengaman seadanya oleh warga. Semoga saja perbaikan Jalan Tanah Baru dilakukan menyeluruh untuk mencegah kecelakaan. (tor/hri)












































Titik lain yang belum diperbaiki (Lamhot/detikcom)
Jalan Tanah Baru retak dan rawan longsor (Lamhot/detikcom)
Tak ada pembatas dengan sungai (Toriq/detikcom)