![]() |
Namun walau JPO ini gratis, tetap saja ada keluhan datang. Jembatan ini dianggap terlalu tinggi, dengan anak tangga yang jumlahnya puluhan.
Seperti sore tadi, Kamis (26/5/2016) perlu kerja keras untuk naik JPO ini. Satu per satu tangga dinaiki, dan lumayan melelahkan. Tapi memang ini pilihan terbaik dibanding melintas menyeberang rel secara ilegal.
![]() |
Nah, karena tinggi dan anak tangga yang banyak ini, mahasiswa UI menjulukinya jembatan aborsi. Sebenarnya nama jembatan ini hanya sindiran saja, jadi kalau ibu hamil naik tangga bisa-bisa keguguran.
"Nggak tahu siapa yang mulai, tahu-tahu namanya jadi jembatan aborsi saja," ujar Iwan, seorang mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya Iwan saja, Rudi, seorang mahasiswa lainnya juga kerap melintasi JPO dengan total 45 anak tangga ini untuk mencapai puncak dan berjalan menyeberang. Dia sehari-hari biasa melintas untuk ke kampus.
"Ini sih dipanggilnya jembatan aborsi, nggak tahu kenapa," kata Rudi.
![]() |
JPO Stasiun UI ini mungkin bisa menjadi panduan untuk JPO di Tj Barat dan Lenteng Agung. Alangkah baiknya bila fasilitas umum benar-benar gratis dan membantu masyarakat, jadi tak perlu merogoh kocek. Tapi yang perlu dipikirkan JPO yang ramah untuk warga lansia dan penyandang disabilitas. (dra/dra)