ASEAN Awasi Ketat Kejahatan Lintas Negara: dari Terorisme Hingga Perdagangan Orang

ASEAN Awasi Ketat Kejahatan Lintas Negara: dari Terorisme Hingga Perdagangan Orang

Herianto Batubara - detikNews
Kamis, 26 Mei 2016 16:45 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Diskusi dan perdebatan dalam suasana kekeluargaan mengemuka dalam pertemuan Senior Officers Meeting on Transnational Crime (SOMTC) and Its Related Meetings ke-16 di Jakarta. Dan hasilnya, ada beberapa keputusan yang diperoleh.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Anang Iskandar, menyampaikan hasil pembahasan di Jakarta ini akan menjadi salah satu pembahasan penting dalam pertemuan Asean Ministerial on Transnational Crime (AMMTC) di Thailand pada September 2016.

"Sudah ada plan of action untuk menghalau kejahatan lintas negara, tinggal menunggu persetujuan pada AAMTC. Ini menjadi penting karena dalam SOMTC, selain persoalan kejahatan, sebenarnya juga membahas masalah lain yang terkadang membuat runyam hubungan antar negara tetangga dan sahabat di luar ASEAN. Dengan dialog, solusi-solusi itu hadir," ungkap Anang di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anang yang juga menjadi Ketua SOMTC Indonesia memaparkan, beberapa rekomendasi yang lahir dari pertemuan SOMTC kali ini, berangkat dari fakta kejahatan yang mengancam kawasan ASEAN. Selain itu juga membahas persoalan-persoalan terkait lainnya yang melibatkan sesama negara ASEAN atau juga negara sahabat lainnya.

Berdasarkan data, beberapa rekomendasi berisi program kerja dari hasil pertemuan SOMTC itu sendiri berisi aksi bersama dalam hal counter terorism, trafficking in person (TIP), cyber crime, illicit trafficking of wildlife and timber, arms smuggling hingga persoalan dengan bentuk Trust Fund for Humanitarian and Relief efforts for the Victims of Irregular Movement of Persons in Southeast Asia.

Persoalan kejahatan lintas negara dan permasalahan lain yang terkait dengan kawasan ASEAN serta negara sahabat lain di dunia, juga mendapat perhatian. Sebut saja Rusia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, India, Selandia Baru, Kanada, Uni Eropa, dan Australia, ikut hadir dalam pertemuan SOMTC dengan mengirimkan delegasi mereka.

Dengan fakta ini, Anang menyatakan, rekomendasi dari pertemuan SOMTC ke AAMTC menjadi bukti bahwa kawasan Asia Tenggara memiliki posisi strategis dan penting, khususnya sebagai lalu lintas kejahatan lintas negara hingga sebagai benteng penanggulangan kejahatan lintas negara.

"Komitmen dengan kehadiran seluruh delegasi ASEAN dan negara sahabat menjadi bukti bahwa keamanan dan kenyamanan di kawasan ASEAN memiliki pengaruh besar terhadap keamanan dan kenyamanan negara lain di dunia," tutup Anang. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads