"Oh iya, (Royani) itu salah satu yang penting, pelaku yang penting. (Pencarian) selalu bergulir terus . Paling dipanggil lagi untuk memperdalam," ujar Agus kepada wartawan usai memberikan sambutan di Rakor Nasional Kepegawaian BKN di Hotel Bidakara, Pancoran, Jaksel, Kamis (26/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhadi usai diperiksa KPK pada Selasa (24/5) mengatakan Royani berada di kantor. Namun Ketua MA Hatta Ali kepada pimpinan KPK lainnya La Ode Syarif sebelumnya menyatakan Royani tidak diketahui keberadaanya. Dua rumah Royani sudah disambangi tim dari MA, namun tidak membuahkan hasil.
Terkait kasus suap di PN Jakpus, KPK menetapkan 2 orang tersangka yaitu Doddy Aryanto Supeno selaku pemberi suap dan Edy Nasution, panitera PN Jakpus selaku penerima suap. Dari tangan Edy, KPK menyita duit Rp 50 juta.
Dalam perkembangan perkara itu, nama sekretaris MA Nurhadi ikut terseret. Ruang kerja serta rumah Nurhadi di bilangan Kebayoran Baru telah digeledah. Bahkan ada upaya penghilangan barang bukti berupa uang dan dokumen ketika KPK menggeledah rumah Nurhadi. (fdn/aan)











































