"Kita punya prinsip, kepengurusan Golkar harus mencerminkan wajah-wajah baru, generasi baru yang mewakili citra bersih, terutama soal moral," kata Yorrys kepada wartawan, Kamis (26/5/2016).
Yorrys mengatakan DPP Golkar di bawah Setya Novanto tak boleh terganggu citra negatif pengurusnya. Di masa kepengurusan yang singkat, hanya sekitar 3 tahun, Golkar harus fokus bekerja tanpa direpotkan isu-isu lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yorrys menegaskan daftar pengurus Golkar yang beredar di publik belum final, hanya salah satu versi dari banyak versi yang ada. Dia menerangkan kepengurusan DPP Golkar baru akan diumumkan 2 Juni mendatang di forum Rapimnas.
DPP Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto sedang menyusun kepengurusan dan akan diumumkan dalam waktu dekat. Meski belum final, namun dokumen susunan pengurus DPP Golkar sudah bocor ke publik.
Dalam bocoran dokumen yang diterima detikcom, Kamis (26/5/2016), ada 75 nama pengurus DPP Golkar. Namun sepertinya 75 nama itu belum seluruhnya, karena Golkar di bawah kepemimpinan Novanto menyatakan akan menyusun kepengurusan dengan jumlah 150-an pengurus.
Dari daftar nama pengurus Golkar, bisa dikatakan ada sejumlah kejutan. Nurdin Halid, seperti yang sudah ramai diberitakan sebelumnya, diberi posisi Ketua Harian.
Nah, nama kejutan ada di posisi Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik, yang diisi oleh Yahya Zaini. Seperti diketahui, saat masih menjadi anggota DPR, Yahya Zaini pernah tersangkut kasus video mesum dengan pedangdut Maria Eva.
Nama lain yang terbilang kejutan adalah masuknya Fahd El Fouz Arafiq sebagai Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olah Raga. Seperti diketahui Fahd pernah mendekam di balik jeruji besi karena kasus korupsi Alquran.
Ada juga Sigit Haryo Wibisono. Sigit pernah divonis bersalah dan dihukum 15 tahun penjara dalam kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnain, Dirut PT Putra Rajawali. Dia bebas 6 September 2015 lalu.
Seorang politikus Golkar yang pernah menjabat ketua DPP, menyebut dokumen daftar nama pengurus yang beredar itu versi Nurdin Halid. Namun dia mengatakan daftar itu belum final, masih bisa berubah.
"Dokumen yang beredar itu versi Nurdin Halid," ujar pengurus Golkar yang minta identitasnya tak diungkap.
(tor/van)











































