Penumpang Tak Masalah Mikrolet 44 Ngetem Lebih Jauh Setelah Ditertibkan

Penumpang Tak Masalah Mikrolet 44 Ngetem Lebih Jauh Setelah Ditertibkan

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Kamis, 26 Mei 2016 10:59 WIB
Penumpang Mikrolet 44 (Foto: Muhammad Fida Ul Haq/detikcom)
Jakarta - Penumpang kereta kini harus jalan sekitar 100 meter begitu turun dari Stasiun Tebet untuk menumpang Mikrolet 44 rute Kampung Melayu-Casablanca-Karet Tengsin setelah penertiban. Mereka tidak masalah tempat ngetem angkutan umum itu lebih jauh dari stasiun.

"Sekarang harus jalan dulu kalau mau naik angkot, tapi nggak apa-apa demi kebaikan bersama," ujar Syamsuddin (26) penumpang Mikrolet 44 di Jl Abdullah Syafii, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016).

Penumpang kereta lebih mudah menemukan bus feeder TransJakarta dibanding Mikrolet. Bus feeder ini tidak ngetem lama di tempat yang tak jauh dari stasiun. Namun jika penumpang yang tidak memiliki kartu elektronik untuk naik bus TransJakarta maka mereka harus naik angkutan umum lainnya.
Jalur ngetem khusus (Fida/detikcom)

Seperti Ma'ruf (25). Dia tidak memiliki kartu elektronik untuk naik Transjakarta yang harganya Rp 40 ribu dan bisa di-top up. Karena itu dia memilih naik Mikrolet 44.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya naik Mikrolet 44 jauh nggak apa-apa. Kalau Transjakarta saya harus beli kartu dulu. Naik Mikrolet 44 lebih praktis saja," kata Ma'ruf.

Tukang parkir di Stasiun Tebet, Jarwo (40), mengatakan, sopir Mikrolet harus menunggu penumpang yang jalan lebih dulu begitu turun dari kereta. "Biasanya di depan stasiun mereka tinggal naik. Kalau sekarang sopir harus menunggu penumpang yang jalan dari stasiun," kata Jarwo.

Mikrolet 44 kini sudah ditata dengan adanya jalur khusus ngetem di Jl Abdullah Syafii. Jalur ini sebagai solusi atas aksi demo dan blokade jalan yang dilakukan oleh sopir Mikrolet M 44 yang protes kendaraannya diderek Sudinhubtrans Jaksel karena ngetem sembarangan di dekat stasiun sehingga memicu macet parah.

(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads