"Tindakan seperti itu sebenarnya memang di luar dugaan kami," ujar Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Kompol Ojo Ruslani dalam keterangannya, Rabu (25/5/2016).
Walaupun banyak kasus kekerasan yang dialami anggotanya, namun dia tetap menekankan agar petugas di lapangan tetap bersikap santun dan tak tersulut emosi dalam menghadapi pengguna jalan, khususnya yang melakukan pelanggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pekan terakhir, penganiayaan terhadap anggota Polantas yang sedang bertugas telah 3 kali terjadi di wilayah Jakarta Selatan. Pada 15 Mei lalu, sekelompok pria berambut cepak dan berbadan tegap menyerang dan mengeroyok anggota Satuan Penjagaan dan Pengaturan (Gattur) Ditlantas Polda Metro Jaya Brigadir M Beam Kharisma di perempatan Jl Mampang Prapatan. Penyebab pemotor ini menganiaya adalah tak terima ditegur karena tidak menggunakan helm.
Tak lama setelah itu tepatnya pada tanggal 22 Mei, Anggota Polantas Polres Jaksel Aipda Nasro dianiaya seorang pemotor di Jalan Darmawangsa, Jakarta Selatan hingga mengalami sejumlah luka. Pelaku menganiaya Aipda Nasro saat akan ditilang karena tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan. Belakangan diketahui si penganiaya memiliki masalah kejiwaan, meski tak menghilangkan unsur pidana yang dilakukan.
Tanggal 24 Mei di Jl Ciledug Raya, Kebayoran Lama, anggota Polantas Polres Jaksel bernama Aiptu Djoko Suwahyo mengalami luka di pelipis sebelah kanan akibat dianiaya pemotor yang hendak ditilang. Walaupun seusai menganiaya si pelaku sempat kabur, polisi berhasil mengendus keberadaannya dan mengamankannya di Mapolres Jaksel untuk dimintai keterangan.
(rni/miq)











































