Namun adanya jalur ngetem ini membuat beberapa pengguna jalan merasa keberatan. Karena mengambil badan jalan sehingga jadi lebih sempit.
"Sebetulnya saya merasa terganggu dengan adanya kendaraan yang mengambil badan jalan seperti ini. Akhirnya jadi lebih sempit, kalau lalu lintas lagi ramai, pasti macet nanti," ujar Beny yang mengendarai sepeda motor di lokasi, Rabu (25/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beny mengaku setiap hari melintasi Jl. Abdullah Syafii untuk menjalankan aktivitasnya. Tapi menurutnya, di jalan ini selain mikrolet banyak kendaraan lain memang yang suka menepi.
"Kalau di sini memang banyak kendaraan yang suka parkir di pinggir jalan. Coba aja liat ada ojek, mobil, motor-motor juga sering parkir di pinggir jalan," tambahnya.
Selain Beny juga ada Andini yang mengeluhkan tidak adanya jalur pedestian. Sebab, badan trotoar juga dipakai untuk parkir motor.
"Saya aja jalan kaki gak bisa di trotoar. Karena di trotoar juga ada yang parkir motor. Terpaksa jalan di jalanan, tapi di jalanan juga ada mobil dan angkot yang parkir," ujar Andini. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini