"Bangunan ini dibongkar karena ada di jalur hijau dan di atas saluran. Nantinya akan kita sesuaikan dengan peruntukannya," ujar Sumarjono di Jl. Mayjen Sutoyo, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/5/2016).
Sumarjono menambahkan, berdasarkan data di Kelurahan Cililitan bangunan-bangunan yang dibongkar tidak memiliki sertifikat ataupun IMB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembongkaran di dekat PGC |
"Kepada warga sudah disosialisasikan sejak 11 Mei lalu. Kita sudah memberi SP1 sampai SPB. Warga juga sudah mengerti, sehingga bisa berjalan lancar dan kondusif. Pembongkaran ini juga sebenarnya sudah diundur dari Sabtu kemarin. Kalau terus diundur, nanti yang lain enggak lanjut-lanjut," kata Sumarjono.
Saat ini bangunan-bangunan tersebut menyisakan puing-puing untuk dipindahkan. Petugas PAM Aetra dan PLN juga tengah membenahi saluran air dan kabel listrik. Sebab, bangunan liar ini juga bersebelahan dengan pemukiman warga lainnya.
Kita di sini tujuannya untuk menyelesaikan pipa yang bocor dan menyambungkan ke konsumen lain yang masih aktif atau tidak kena gusur. Beberapa pipa yang bocor sudah ditutup. Tinggal menyambung kembali meter yang putus ke pelanggan aktif," tutur petugas PAM Aetra Suripto di lokasi yang sama.
Sebelumnya, pihak Kecamatan Kramat Jati juga sudah membongkar bangunan liar di Kalibaru, dekat Pasar Induk. Selain itu juga bangunan di Kelurahan Tengah, saluran induk.
Menurut Sumarjono masih ada beberapa rencana pembongkaran bangunan lainnya. Sebab berada di atas saluran air. Ia menyebut ada seribu lebih bangunan yang akan dibongkar di daerah aliran sungai di Kramat Jati.
(rvk/rvk)












































Pembongkaran di dekat PGC