Astini Dimakamkan di TPU Wonokusumo Kidul, Surabaya
Minggu, 20 Mar 2005 16:25 WIB
Surabaya - Terpidana mati Astini telah dieksekusi pada Minggu (20/3/2005) dini hari. Jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Wonokusumo Kidul, Surabaya. Pemakaman berlangsung dengan ketat dengan penjagaan aparat di sekitar pemakaman. Astini dimakamkan sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu (20/3/2005) menjelang azan subuh berkumandang. Sebelumnya, jenazahnya diotopsi di RS DR Soetomo, setelah dinyatakan meninggal dunia akibat ditembak mati oleh satu regu dari Brimob Polda Jatim. Saat pemakaman di hari yang masih gelap itu, batu nisan makamnya masih tampak kosong, belum ada identitasnya. Sekitar pukul 08.00 WIB, nisan itu baru ditulis oleh petugas dengan nama 'Astini' lengkap dengan tanggal kematiannya. TPU Wonokusumo Kidul ini terletak di daerah pinggiran Surabaya. Makamnya sudah dipersiapkan oleh petugas gali kuburan sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (19/3/2005). Petugas gali makam, Slamet, mengaku saat itu dirinya hanya diberi perintah untuk menggali makam. "Saya tidak diberitahu untuk siapa kuburan ini. Saya haya diberi perintah untuk menggali, karena akan ada jenazah wanita dalam peti 2 x 1 meter," kata Slamet saat ditemui wartawan di TPU Wonokusumo Kidul. Saat menggali, setidaknya ada lima orang yang bertugas secara bergantian. Setelah digali, makam itu kemudian dijaga oleh rekan-rekannya.Sementara menurut Priyono, rekan Slamet menceritakan, saat diberi tugas menggali makam, diberikan informasi bahwa jenazah akan datang pada hari itu (Sabtu). "Ternyata setelah ditunggu, jenazah baru datang pagi tadi. Saya juga awalnya tidak tahu untuk siapa kuburan ini. Pagi tadi baru tahu, ternyata ini untuk Astini," ujarnya. Priyono bersyukur bisa terlibat dengan penguburan terpidana mati yang selalu menjadi berita utama media massa ini. "Saya memang selalu membaca berita-berita soal Astini beberapa hari ini. Saya tidak menyangka, kalau saya yang menguburkan dia. Saya bersyukur bisa membantu terakhir kalinya," kata dia.Sekitar pukul 14.00 WIB, anak bungsu Astini, Teddy Marjono, berdoa di makam itu. Teddy berada di makam itu sekitar 15 menit dan memanjatkan doa. Namun, Teddy terkesan menyembunyikan wajahnya, dengan menutupi kepalanya dengan jaketnya.
(asy/)