Kemenag Terus Upayakan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah Haji

Kemenag Terus Upayakan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah Haji

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 24 Mei 2016 17:34 WIB
Sekretaris Jenderal Menteri Agama, Nur Syam/ Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada para jemaah haji. Upaya ini dilakukan dari tahun ke tahun. Sekretaris Jenderal Menteri Agama, Nur Syam mengatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah agenda tahunan yang sangat penting. Ada beberapa momentum terkait pelaksanaannya.

"Peristiwa ini adalah peristiwa luar biasa, karena pelaksanaan haji sangat dibutuhkan dalam kementerian agama. Ada beberapa momentum luar biasa terkait pelaksanaan haji. Pertama, ialah penentuan BPIH," ujar Nur Syam di kantor Kemenag di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2016).

Pada rapat penentuan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) ini dilakukan rapat panjang. Nur Syam menggunakan istilah rapat "berdarah-darah" karena dilakukan hingga pukul 04.00 WIB yang dilanjutkan lagi pada pukul 10.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, pada penentuan BPIH ini akan mengalir semua program yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh. Di samping itu, pihak Kemenag juga melakukan upaya seleksi ketat soal penunjukan maskapai penerbangan yang akan mengantar-jemput jemaah haji.

"Yang juga tidak kalah penting, program MoU ini harus saling menguntungkan. Dan tidak kalah penting, memberi pelayanan terbaik," ujar Nur Syam.

Ia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pelayanan haji di Indonesia sudah sangat baik. Angka indikator kepuasan yang tercatat mencapai 82 persen.

"Pelayanan jemaah haji semakin baik. Ini survei yang dilakukan oleh badan yang sangat valid hasilnya. Karena punya kapasitas, kapabilitas dan otoritas dalam hasilnya," ujar Nur Syam.

Ia mencatat, meskipun pelayanan tersebut sudah baik, Kemenag sebagai penyelenggara akan memperhatikan transportaai lokal jemaah haji ketika di Arab Saudi. Selain itu juga perhatian kepada jemaah haji karena mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Jamaah haji kita variannya luar biasa. Varian lokalitas luar biasa, dari Aceh hingga Papua ada. Mereka punya tradisi yang juga beragam contohnya dari makanan dan bahasa yang mereka gunakan," ungkapnya.

Tapi Nur Syam mengatakan kini tidak ada lagi keluhan terkait makanan di Arab Saudi. Persoalan bahasa juga turut diperhatikan yang juga dijadikan variabel pertimbangan dalam peningkatan pelayanan. Kepada para jemaah juga akan dimintai pendapat soal pelayanan yg diberikan sepulang mereka dari tanah air.

"Tidak ada keraguan sedikitpun. Nantinya juga harus ada survei kepuasan jemaah atas pelayanan. Yang kita harapkan pelayanan semakin baik kepada jemaah haji," harap Nur Syam. (rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads