Ahok: APTB Dihapus karena Berhenti Seenaknya dan Kejar Setoran

Ahok: APTB Dihapus karena Berhenti Seenaknya dan Kejar Setoran

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 24 Mei 2016 13:12 WIB
Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (Foto: Rachman Haryanto/detikFoto)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan pertimbangan rencana dihapuskannya Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) pada 1 Juni nanti. Rencana penghentian operasional itu karena APTB sering berhenti sembarangan dan kebut-kebutan kejar setoran.

"Naik-turunin penumpang di lampu merah, di pojok-pojok berhenti seenaknya. Itu saja masalahnya," kata Ahok usai peresmian RPTRA Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2016).

Pihak Pemerintah Provinsi DKI dijelaskannya sudah menawarkan sistem rupiah per kilometer kepada APTB. Namun ditunggu sampai dua tahun, APTB tetap tidak setuju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah kasih kesempatan sampai setahun dua tahun loh," kata Ahok.

Nantinya bus-bus Trans Jakarta akan mengambil alih rute yang ditinggalkan APTB. Penumpang juga bakal lebih terjamin keselamatan dan kepastian pelayanannya bila Trans Jakarta yang menangani rute-rute APTB.

"Enggak main kebut-kebutan. Kalau sekarang APTB ada penumpang, kejar target di sana, dia enggak mau ambil penumpang di sini," kata Ahok.

Terkadang, kata Ahok, APTB tak mau ambil penumpang bila jamnya tidak memungkinkan untuk mengambil penumpang. Nantinya, penumpang akan terakomodasi oleh bus-bus Trans Jakarta dengan tarif Rp 3.500,00.

"Coba kalau kita bayar rupiah per kilometer, ada dan tidak ada penumpang kan dia jalan. Jadi ini akan menguntungkan penumpang," kata Ahok.

Bila APTB tetap tak mau sepakat dengan sistem rupiah per kilometer, maka Ahok menyarankan APTB beroperasi di Bogor, Jawa Barat saja. (dnu/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads