Ditegur Presiden, Ini Langkah BNP2TKI Cegah TKI Terlibat ISIS

Ditegur Presiden, Ini Langkah BNP2TKI Cegah TKI Terlibat ISIS

Jurig Lembur - detikNews
Selasa, 24 Mei 2016 12:09 WIB
Foto: Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (M Iqbal/detikcom)
Jakarta - Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dipanggil Presiden Joko Widodo membicarakan soal 8 orang TKI di Korea Selatan yang terlibat ISIS dan sudah dipulangkan ke Indonesia. Nusron menyebut dirinya ditegur Presiden. Lalu apa langkah pencegahannya?

"Kami serahkan kepada BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Densus 88 agar dilakukan surveillance (pengawasan) dan pembinaan khusus, karena itu wilayah kerja mereka," ucap Nusron Wahid di Komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

(Baca juga: BNP2TKI: 2 WNI Terduga ISIS di Korsel Sudah Dibebaskan)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusron mengatakan, seluruh TKI yang bergama Islam sebelum berangkat akan diberikan pendidikan tentang keislaman dan kebangsaan, agar jangan sampai di negara tujuan mereka ikut pemikiran atau paham yang sesat.

"Kedua, kan kebetulan teman-teman di sana (Korsel) ada masjid yang dikelola TKI, ada 42 masjid. Ya kita adakan semacam deradikalisasi workshop kepada para pengurus masjid di sana supaya lebih aware terhadap kejadian yang ada di sana," lanjutnya.

(Baca juga: BNP2TKI Kirim Ustad ke Luar Negeri Waspadai Rekrutmen ISIS)

Menurut Nusron, kecenderungan para TKI di luar negeri seperti halnya orang yang sedang dalam perantauan, mereka bisa ikut kegiatan ibadah atau maksiat. Maka jika ibadah perlu mendapat pemahaman yang benar.

"Pesan pentingnya (dari Presiden Jokowi) supaya lebih ditingkatkan pendidikan tentang keislaman dan deradikalisasi di kalangan TKI, jangan sampai TKI di luar negeri bukan bekerja tapi jadi teroris," ucap Nusron.

Sebelumnya, Nusron memaparkan 8 orang TKI itu ditangkap karena diduga terlibat ISIS di Korea Selatan. Hal itu diketahui dari aktivitas mereka di media sosial seperti facebook, dan komunikasi mereka dengan ISIS.

"(Modusnya) ikut pengajian, ketika diwawancarai mau dipulangkan, ditanya setelah ini mau ngapain? Kami mau mati syahid di medan perang yang nyata," kata Nusron. (miq/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads