"Saya dipanggil, kan waktu beliau (Presiden) kunjungan ke Korsel ada 8 orang TKI yang menjadi concern terlibat ISIS. Itu jadi concern pemerintah Korea, tapi sudah dideportasi ke Indonesia," ucap Nusron usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Nusron mengatakan, dalam pertemuan tadi Presiden meminta kepada BNP2TKI memantau seluruh TKI agar jangan sampai ada kasus serupa terulang. Kasus TKI yang diduga terlibat ISIS ini memang baru pertama terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: WNI yang Diduga Simpatisan ISIS Diganjar 8 Bulan di Seoul)
Menurut Nusron, para TKI itu sudah dideportasi sebulan lalu, mereka berasal dari Indramayu, Jawa Barat, dan Pati, Jawa Tengah. Rata-rata sudah 3-4 tahun berada di Korsel sebelum akhirnya dideportasi.
"Ya karena (pemerintah Korsel) terganggu. Dari komunikasi-komunikasi sosial di media sosial maupun facebook dan sebagainya itu, (Pemerintah Korsel) mendeteksi dengan teknologi yang dia miliki itu (8 TKI) terindikasi berhubungan dengan jejaring ISIS," ucap Nusron.
"(Modusnya) ikut pengajian, ketika diwawancarai mau dipulangkan, ditanya setelah ini mau ngapain? Kami mau mati syahid di medan perang yang nyata," imbuhnya. (miq/hri)











































