"Kami meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini atas segala potensi ancaman teror," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi soal ancaman ISIS, Selasa (24/5/2016).
Meski begitu, Polri tidak akan memberlakukan status Siaga I selama bulan Ramadan. Hanya saja Boy meminta agar warga juga berperan aktif untuk membantu Polri terkait ancaman teror ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga petugas satuan pengamanan lain dapat diefektifkan untuk mengatasi potensi ancaman teror," lanjut Boy.
Sebelumnya seruan ISIS beredar dalam bentuk audio. Pesan tersebut menyerukan serangan terhadap target militer dan juga sipil dan diklaim sebagai suara juru bicara ISIS bernama Abu Muhammad al-Adnani dan disebarkan melalui Twitter sejak Sabtu (21/5) oleh akun-akun yang biasa mempublikasikan pernyataan ISIS. Namun keaslian pesan audio itu belum bisa dipastikan.
"Ramadan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, untuk membuatnya menjadi bulan penuh malapetaka di mana-mana bagi mereka yang kafir ... khususnya para petempur dan pendukung kekhalifahan Eropa dan Amerika," demikian bunyi seruan juru bicara ISIS seperti dilansir Reuters, Senin (23/5). (elz/dha)











































