Ketika Tari Poco-poco dan Goyangan Salsa Beradu di Amerika Serikat

Ketika Tari Poco-poco dan Goyangan Salsa Beradu di Amerika Serikat

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 24 Mei 2016 05:16 WIB
Foto: Dok. Pensosbud KJRI Houston
Houston - Budaya antar negara pasti berbeda. Namun bukan berarti, perbedaan itu menciptakan permusuhan.

Hal itu yang ingin ditunjukkan KJRI Houston ketika menggelar acara promosi seni-budaya. Pihak KJRI bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Kolombia di Houston dengan menggelar acara bertema Indonesia-Colombia Cultural Exchange: United Through Arts and Culture.

Acara itu berlangsung pada Kamis, 19 Mei 2016 di KJRI Houston dan dihadiri tokoh masyarakat, kalangan pencinta seni dan pengusaha Indonesia dan Kolombia, Konsul Jenderal negara-negara sahabat serta perwakilan Wali Kota Houston dan Kemlu AS. Selain itu, pelukis kontemporer Indonesia, Hanafi, ikut memeriahkan acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rilis yang diterima, Selasa (24/5/2016), Konjen RI Houston, Henk Saroinsong, menekankan arti penting kerja sama budaya dalam meningkatkan mutual understanding dan people to people contact antar bangsa.

"Pertukaran budaya juga dapat dimanfaatkan sebagai alat diplomasi yang efektif dengan tujuan mempromosikan perdamaian dan kerja sama antar bangsa," ucapnya.

Indonesia-Colombia Cultural Exchange: United Through Arts and Culture. (Dok. Pensosbud KJRI Houston)
Sementara Konjen Kolombia di Houston, Miguel Rafael LΓ³pez MΓ©ndez menyampaikan bahwa kesamaan watak, geografi dan sejarah yang menginspirasi kolaborasi seni budaya antar dua negara ini.

Acara utama diisi dengan live paintings pelukis kontemporer Hanafi berkolaborasi dengan pelukis kontemporer Kolombia, Nubia Gala. Nubia Gala yang pernah tinggal di Indonesia selama 5 tahun terinspirasi dengan karya lukisan Hanafi yang beraliran abstrak.

Selain itu, pengunjung juga disuguhi dengan penampilan penampilan musik, tarian dan kuliner Indonesia dan Colombia. Masyarakat Indonesia mempersembahkan lagu Anjeun dengan alunan saxophone, guitar, flute dan gambang. Sanggar Tari Citra Indonesia binaan KJRI Houston turut mempersembahkan Tari Sekar Jagad dari Bali.

Sementara itu, Kolombia menampilkan Tarian Kolombia, yaitu San Juanero, Seis por derecho dan Cumbia. Di akhir tarian, penari Indonesia dan Kolombia serta pengunjung berkolaborasi menarikan Salsa dan Poco-Poco.

Tarian Salsa pada acara Indonesia-Colombia Exchange. (Dok. Pensosbud KJRI Houston)
Selain itu, para tamu berkesempatan mengunjungi pameran lukisan Hanafi dan Nubia serta Galeri Budaya Indonesia di KJRI Houston sambil menikmati sajian makanan dan Kopi Luwak dari Indonesia dan Kopi Kolombia. Di akhir acara, Hanafi mempersembahkan lukisannya kepada Konjen Kolombia dan Pelukis Nubia mempersembahkan lukisannya kepada Konjen RI.

Hanafi sendiri berada di Houston dalam rangka pameran lukisan. Pameran yang diselenggarakan oleh Institute of Hispanic Culture of Houston (IHCH) dengan tema When Spanish and Portuguese left: Story of the Spices itu diadakan pada tanggal 7–13 Mei 2016.

Pelukis kontemporer Hanafi berkolaborasi dengan pelukis kontemporer Kolombia, Nubia Gala. ( Dok. Pensosbud KJRI Houston)
(elz/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads