Sinung meninggalkan rumahnya pada Rabu (11/5) dini hari lalu dengan menggunakan motor Honda Supra bernopol AD 4003 X. Setelah itu, keluarga tidak lagi mengetahui keberadaan Sinung.
"Sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah," ujar kakak Sinung, Iin saat dihubungi detikcom, Senin (23/5/2016). Iin menambahkan adiknya tersebut divonis dokter menderita schizophrenia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat dicari tidak ketemmu daerah tersebut," kata Iin.
Selanjutnya pada tanggal 13 Mei, Iin mengaku mendapatkan pesan singkat kosong dari nomor Sinung. Pihak keluarga kemudian mengontak nomor itu dan terjawab. Yang menjawab telepon itu adalah seorang laki-laki yang tidak dikenal.
"Kakak saya yang menelepon. Dan pria tersebut mengatakan membeli handpone dari seseorang saat berada di Stasiun Senen Jakarta," terangnya.
Keluarga langsung meminta kontak pria tersebut dan mengirimkan gambar Sinung. Pria itu mengaku gambar yang dikirimkan dengan pria yang menjual handphone kepada dirinya mirip. "Cuman tidak memakai kacamata," kata Iin yang mengulang jawaban pria itu.
Harapan kembali muncul pada tanggal 16 Mei, handphone milik Sinung kembali terdeteksi. Kali ini lokasinya berpindah ke wilayah Prambanan. Setelah dilakukan pencarian, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tidak juga ketemu.
Pihak keluarga berharap Sinung dapat segera ditemukan. Bagi pihak-pihak yang mengetahui keberadaan Sinung dapat menghubungi Iin di nomor 082350620887.
(tfq/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini