detikcom menyambangi kawasan tersebut, Senin (23/5/2016). Saat masuk ke Jalan Raya Bojong Kelur, yang masih berada di dalam Villa Nusa Indah, kondisi jalan rusak parah. Lumpur terlihat menggenangi jalan tersebut. Mobil yang melewati jalan tersebut harus melewati sebelah kiri jalan untuk menghindari jalan yang rusak dan becek tersebut.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sepanjang jalan Raya Bojong Kelur juga terpasang spanduk besar berwarna kuning yang dipasang di bawah kabel listrik. Spanduk tersebut bertuliskan 'Jalan Utama dan saluran air Pasar Pocong, Bojongkulur menunggu janji pemkab Bogor untuk realisasi tahun 2016, janji=hutang, haruskah kami warga RW 26 blok Z hijrah ke Pemkot Bekasi untuk dapat terealisasi janjimu tersebut'.
Adi Sutejo (48) warga RW 02 Villa Nusa Indah menyatakan, banjir mulai menggenangi kawasan itu pada 2005 dan 2007. Warga sudah melapor kepada pemerintah namun permintaan mereka tidak direspons.
"Itu jalan kan akses tembus ke Narogong, Bantar Gebang, Bekasi. Orang banyak lewat sini," kata Adi.
Adi berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan tersebut. "Ya kita tidak muluk-muluk, yang penting akses jalan diperbaiki. Kalau jalan bagus dan lancar, perekonomian juga maju," tambah Adi.
Adi mengaku sudah pindah Kartu Keluarga tahun 2006 ke Kota Bekasi. Namun dia masih tinggal di Kabupaten Bogor. "Ini (pindah KK) saking jengkelnya. Tanya aja semua protesnya bagaimana karena sudah mentok," tutur Adi.
![]() |
Pada Minggu (22/5) ribuan warga turun ke jalan. Mereka membawa poster dan spanduk berisi tandatangan warga, menyampaikan niatan pindah KTP menjadi warga Bekasi. Poster tersebut saat ini masih dipasang di depan Villa Nusa Indah. Isinya yakni 'Kabupaten Bogor, Mana Kepeduliannnya untuk memperbaiki Infrastruktur. Sudah 20 Tahun Tanpa Bukti Nyata'.
![]() |
(nwy/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini