"Ini kisah yang mengharukan bagi kita semua. Bripka Seladi mengajarkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk anggota DPR, PNS dan swasta yang lebih mengutamakan kejujuran dalam melaksanakan pekerjaannya," ujar Akom kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Seladi dapat piagam penghargaan (Wisnu) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripka Seladi bekerja di Malang dengan naik sepeda (M Aminudin/detikcom) |
Akom mengatakan, di tengah stigma anggota polantas yang dikenal 'dekat' dengan suap, Bripka Seladi menjadi sisi lain yang positif. Apa yang dilakukan Bripka Seladi dinilai Akom sangat menginspirasi banyak pihak.
"Bripka Seladi mengajarkan kepada kita nilai-nilai kejujuran dan mengajarkan nilai-nilai terutama nilai kerja keras, etos kerja dalam profesinya sebagai seorang polisi," tutur Akom.
Rumah Bripka Seladi (M Aminudin/detikcom) |
"Banyak yang datang ke rumahnya untuk memberikan suap, sebenarnya bisa saja ia mendapatkan penghasilan lain lewat situ tapi dia memilih jujur," sambung dia.
Baca Juga: Berkenalan dengan Bripka Seladi, Polisi Sederhana yang Lepas Dinas Memulung Sampah
Akom berharap, akan muncul polisi-polisi jujur lainnya setelah Bripka Seladi. Bagi Akom, jika banyak di antara rakyat Indonesia yang berperilaku jujur dan sederhana seperti Bripka Seladi, revolusi mental akan terwujud.
"Revolusi mental dipastikan akan berhasil dan inilah contoh revolusi mental dari Pak Seladi. Tidak mudah, gampang mengucapkan tapi tidak mudah untuk menjalankannya," ujarnya.
Bripka Seladi bekerja sebagai pemulung (M Aminudin/detikcom) |
Dalam kesempatan ini, Akom juga memberikan sertifikat penghargaan kepada Bripka Seladi. Akom kemudian teringat 'guyonan' dari mantan presiden RI ketiga, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang sulitnya mencari polisi jujur di negeri ini.
"Dulu almarhum Gus Dur presiden RI ke 3 pernah berkata, cuma ada dua polisi yang jujur satu, Pak Hoegeng kemudian yang kedua polisi tidur. Hari ini tambah satu, dan akan terus tambah lagi polisi polisi di Indonesia," ucap Akom.
Bripka Seladi saat ini berdinas di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) di Jalan Dr. Wahidin, Kota Malang. Di samping pekerjaannya itu, Bripka Seladi memilih untuk menjadi pemulung barang-barang bekas untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (aws/aws)












































Seladi dapat piagam penghargaan (Wisnu)
Bripka Seladi bekerja di Malang dengan naik sepeda (M Aminudin/detikcom)
Rumah Bripka Seladi (M Aminudin/detikcom)
Bripka Seladi bekerja sebagai pemulung (M Aminudin/detikcom)