"Ia pamitan Rabu (18/5) untuk membeli pulsa. Saya kasih Rp 7 ribu," kata ibunda korban di rumah duka, Senin (23/5/2016).
Tak disangka, itu adalah pertemuan terakhir A dengan keluarga. Dia ditunggu berjam-jam, tapi tak datang. Hari berlalu, A tak juga kembali ke rumah. Ponselnya dihubungi, hasilnya nihil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (20/5) malam, kabar mengejutkan datang dari perangkat desa. A meninggal. Jasadnya terbujur kaku di RSUD Pemalang. Keesokan harinya, jenazah diambil keluarga untuk dimakamkan.
Tabir kematian tragis A terungkap. Diduga, ia jadi korban pemerkosaan belasan pria berandalan pada Kamis (19/5). Informasi ini didasarkan pengakuan C β wanita yang diperkosa bersama A -- ke kantor polisi yang menyebutkan A kabur setelah diperkosa.
Menurut C, dirinya dan A awalnya diajak berkeliling kota oleh pacar C. Selanjutnya kedua wanita itu dibawa ke gubuk di tengah sawah. Di sanalah peristiwa pilu terjadi. Usai diperkosa, A kabur.
Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda yang dihubungi detikcom, Senin (23/5/2016), mengaku masih menyelidiki kejahatan sadis itu. "Ini kami masih selidiki, apakah meninggal dunia karena diperkosa atau lari menyelamatkan diri dan kemudian terjatuh di sungai," jelas Kingkin. (trw/nrl)