Seribu apem tersebut diarah dari Ndalem Kanemen, Kadipaten, menuju ke Kecamatan Kraton Yogyakarta, Sabtu (21/5/2016). Kirab itu mengitari kelurahan Kadipaten. Berbagai kesenian ditampilkan untuk lebih memeriahkan kegiatan, seperti prajurit cilik, prajurit bregodo, angguk, dan tari-tarian.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia bidang pawai, Abdoh Zehnen Issri mengatakan tradisi apeman atau ruwahan digelar setiap menjelang bulan puasa. Apem sebenarnya berasal dari bahasa Arab yakni Afum yang artinya permintaan maaf. Dalam tradisi apeman juga ada ketan kolak. Kolak adalah khalik, sehingga dalam tradisi ini memiliki makna meminta maaf kepada sang Khalik atau sang pencipta Allah SWT.
![]() |
"Apeman ini pemberian sodaqoh. Dulunya saling gotong royong untuk membersihkan diri," kata Abdoh di Kecamatan Kraton Yogyakarta.
Tradisi apeman ini sudah ada sejak dahulu. Tradisi ini sempat meredup yang kemudian dibangkitkan kembali oleh warga. Menurutnya, tradisi apeman ini harus terus dilestarikan. Sehingga generasi muda mengetahui bahwa tradisi apeman sudah ada sejak dulu.
![]() |