Ketua DPR Ade Komarudin mengaku sudah mendengar berita tersebut. Dia mengaku sudah bertemu dengan anggota BPK Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi dan membaca laporan auditnya.
Menurut politisi yang biasa disapa Akom itu, tak ada kata kunker fiktif dan potensi kerugian negara sebesar Rp 945 miliar. Dia pun heran saat kemudian media ramai-ramai memberitakan adanya kunker fiktif anggota DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi Partai Golongan Karya itu pun meminta anggota DPR untuk memberikan laporan terkain kunker mereka ke kesekretariatan jenderal. "Sudah. Surat, telepon ibu Sekjen. Dan sekarang makin banyak yang laporan," pungkasnya. (erd/erd)