"Apa yang terjadi dengan Golkar, (dukungan) sebenarnya taktik saja," kata Ketua DPP Gerindra Desmon J Mahesa kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Desmon kemudian membuat kalkulasi. Kemesraan Golkar dengan pemerintahan Jokowi paling lama berlangsung selama 2 tahun karena pada 2018 partai politik sudah mulai memikirkan nasibnya melalui revisi undang-undang tentang Pemilu. Pada saat itulah partai politik yang 'berdarah-darah' di pembahasan revisi UU Pemilu akan memiliki nilai tawar tertinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengungkap fakta saat Golkar dan Gerindra masih berada satu gerbong di KMP. Saat itu, kata Desmon, posisi Gerindra lebih tinggi dibandingkan Golkar. Sehingga bila Gerindra hari ini mendukung Jokowi di Pilpres 2019, partai lain termasuk Golkar tak akan ada artinya.
"Bicara KMP yang dibentuk waktu itu, kami merasa Gerindra lebih tinggi dibanding Golkar. Kami leader, kalau kami gabung dengan Jokowi nggak ada harganya lagi anggota (KMP) lain," kata Desmon.
(erd/erd)











































